Dua Migran Tewas Setelah Penjaga Perbatasan Yunani Membuangnya Ke Laut

foto : harianterbit.com
SEORANG pencari suaka Kamerun menuduh penjaga perbatasan Yunani melemparkannya ke laut, bersama dengan dua pria lainnya yang tewas, menurut penyelidikan yang diterbitkan Kamis oleh media Eropa.

Pria itu mengatakan kepada wartawan dari Der Spiegel Jerman, surat kabar Guardian Inggris, Mediapart Prancis dan Lighthouse Reports yang berbasis di Belanda bahwa dia dan dua orang Afrika Barat lainnya diambil dari pulau Samos di Yunani, dekat perbatasan laut dengan Turki.

"Orang-orang lain, satu dari Kamerun dan satu lagi dari Pantai Gading, ditemukan tewas oleh pejabat Turki September lalu," kata laporan itu.

Wartawan yang terlibat dalam penyelidikan mewawancarai saksi dan menganalisis laporan medis, foto dan video, serta berbicara dengan informan dari otoritas keamanan Yunani.

Dua pejabat Yunani dilaporkan mengkonfirmasi bahwa pihak berwenang di sana berulang kali mendorong migran ke laut, terutama dalam kelompok kecil.

Pihak berwenang Yunani telah membantah tuduhan tersebut. Menurut Der Spiegel, pengacara Yunani sedang mempersiapkan pengaduan di pengadilan lokal, sementara pengacara Turki telah mengajukan kasus ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

Sejak Mei 2021, penjaga pantai Turki telah mendaftarkan 29 serangan balik yang melibatkan orang-orang yang diduga dilemparkan ke dalam air, kata Der Spiegel.

Turki secara teratur menuduh pejabat Yunani secara ilegal mendorong migran kembali ke wilayahnya. Athena membantah klaim tersebut.

Awal bulan ini, Turki mengatakan telah menemukan 19 mayat beku di dekat perbatasan Yunani. Ankara menuduh Yunani membiarkan para migran mati di musim dingin setelah menelanjangi pakaian mereka dan memaksa mereka kembali melintasi perbatasan.

Editor: Hermansyah Terbit

Disadur dari : harianterbit.com


Diberdayakan oleh Blogger.