Mendadak Gila Modus Berdalih Penculik Anak

Istimewa
JAMBITERBIT.COM, BALI - penculikan bocah perempuan berusia enam tahun di Banjar Dinas Darmawinangun, Desa Tianyar Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, yakni tersangka KRY (42), masih menjalani pemeriksaan masalah kejiwaan, karena diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Kapolres Karangasem AKBP Agung Panji saat dikonfirmasi dari Denpasar mengatakan tim penyidik masih mendalami dan memeriksa tersangka, karena yang bersangkutan tidak memiliki identitas pada saat di amankan.

"Memang pada saat dilakukan interogasi, yang bersangkutan tidak merespons pertanyaan dengan benar," katanya.

Terkait indikasi yang bersangkutan gila, menurutnya nanti ada ahli yg bisa memberikan keterangan lebih lanjut dan tersangka rencananya akan diperiksa di RSJ Bangli.

"Untuk itu yang bersangkutan oleh tim penyidik sedang dilakukan pemeriksaan kejiwaan," katanya.
Ia menambahkan, korban sudah bersama orang tuanya dan pelaku dibawa ke kantor polisi setelah yang bersangkutan di amankan oleh masyarkat di lokasi kejadian.

Kejadian penculikan yang terjadi pada Minggu (28/10/2018) Pukul 12.00 WITA itu diketahui petugas Polsek Kubu yang mendapat informasi ada orang yang di amankan oleh masyarakat yang diduga telah menculik anak kecil.

Petugas Polsek Kubu kemudian mendatangi lokasi kejadian dan didapati ada seseorang yang diamankan masyarakat dengan kondisi dalam keadaan luka-luka, setelah sempat dihakimi massa.
Informasi di tempat kejadian menyebutkan orang tua dan korban berada di dalam warung, dimana korban ada di sebelah utara warung yang dihalangi galon air mineral dari posisi orang tuanya, kemudian anaknya menangis dan setelah dilihat ternyata korban digendong oleh seorang laki-laki yang tidak dikenal sepertinya hendak dibawa lari.

Melihat hal tersebut orangtua korban berteriak kemudian korban ditaruh oleh pelaku kemudian pelaku berusaha lari dan ditangkap oleh masyarakat.

Selanjutnya, pelaku di amankan ke polsek setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Motif dan kasusnya masih di dalami oleh Satreskrim Polres Karangasem.

Beredarnya isu atau informasi tentang penculikan anak membuat resah warga Kabupaten Jembrana, Bali, sehingga mereka lebih waspada dalam menjaga anaknya.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun juga waspada khususnya bagi yang memiliki anak kecil dengan tidak membiarkan bermain sendirian di luar rumah," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris M.Didik Wiratmoko, di Negara dikutip Antara, Senin (29/10/2018).

Ia mengatakan, dengan saling membantu diantara tetangga, termasuk dalam mengawasi anak-anak, jikapun ada penculik tidak akan bisa bergerak leluasa di Kabupaten Jembrana.

Selain kepada orang tua, ia juga minta kepala sekolah atau guru SMP dan SD, TK atau jenjang pendidikan sederajat agar lebih memperhatikan anak didiknya saat jam sekolah.

"Dengan kerjasama seluruh pihak, agar tercipta rasa aman dan nyaman. Ayo bersama-sama kita jaga anak-anak kita," katanya.

Akibat informasi penculik anak sedang berkeliaran, membuat heboh warga seperti di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang merupakan desa pesisir di Kabupaten Jembrana.

Fitria, salah seorang warga mengatakan, dirinya tidak mau melepaskan anaknya dari pengawasanya, bahkan meskipun sudah kelas V madrasah ibtidaiyah (MI), dirinya merasa perlu untuk mengawasinya langsung dengan datang ke sekolah.

"Anak saya juga saya larang untuk bermain di luar rumah. Sekitar satu minggu belakangan ia hanya berada di dalam rumah, kalaupun keluar harus bersama saya," katanya.

Keresahan juga dirasakan oleh Indayana, warga lainnya yang memiliki anak laki-laki kelas II MI, apalagi anaknya itu sering bermain keluar rumah. Agar aman, ia selalu mengantar anaknya atau menitipkan kepada saudaranya yang anak bersekolah di tempat yang sama. (Harian Terbit/ Zamzam)
Diberdayakan oleh Blogger.