Pasca OTT KPK, Gedung Dewan Diduga Sering Kosong

Gedung DPRD Provinsi Jambi. Foto Ist

JAMBITERBIT.COM, JAMBI - Pasca Operasi TangkapTangan (OTT) oleh Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) RI di Jambi, Selasa 28 November 2017, Gedung DPRD Provinsi Jambi diduga sering kosong.

Tak diketahui pergi kemana wakil rakyat tersebut, sebab informasi yang diperoleh selalu simpang siur. Ada yang mengatakan dinas luar, ada juga reses ke daerah tertentu. Seperti pada Rabu (7/2/2018) Gedung DPRD Provinsi Jambi kembali "kosong". Terutama ruangan Ketua DPRD Provinsi Jambi, Cornelis Buston.

Ketiadaan sang ketua membuat Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) kecewa. Sebab ketika itu mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN hendak menyampaikan aspirasinya dalam aksi damai yang digelar di gedung itu, Rabu (7/2/2018).

Puncaknya, pengunjukrasa akhirnya menyegel ruangan Ketua DPRD Provinsi Jambi tersebut sebagai bentuk ungkapan rasa kecewa. "Kita terpaksa menyegel ruangan, karena kita kecewa", ujar Arfan salah seorang pengunjukrasa.

Dalam tuntutannya, pengunjukrasa mendesak DPRD Provinsi Jambi untuk mengambil sikap terhadap oknum yang terlibat kasus karupsi di Jambi.

Dilain kesempatan pada hari yang sama, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Anti Gratifikasi (HMAG) mendesak Kejati Jambi untuk mengusut dugaan telah terjadi praktik suap pada proses pelantikan pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Jambi, Jumat (2/2/2018).

Bahkan mahasiswa juga menuding Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi diduga tak mengindahkan insruksi penundaan pelantikan oleh Wakil Gubernur Jambi, H. Fahcrori Umar. "Kami mempertanyakan juga siapa direktur Rumah Sakit Raden Mataher", ujar pendemo dalam orasinya di depan Kantor Kejati Jambi, Rabu (7/2/2018). (ref/asr)
Diberdayakan oleh Blogger.