Pimpinan DPRD Desak Wali Kota Jaktim Transparan Terkait Perkembangan BAST
![]() |
ist |
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan setelah ketok palu APBD 2020 ini pihaknya akan segera inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
"Kita akan sidak ke lokasi, ini kan fungsi pengawasan dewan terhadap permasalahan yang dihadapi warga," ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/12).
Menurut politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Prass ini DPRD akan segera memanggil pihak-pihak terkait kenapa jalan warga sampai ditutup.
"Semua pihak terkait akan kita panggil, Walikota akan saya telpon langsung," tegasnya.
Wakil ketua DPRD DKI, M Taufik juga angkat bicara. Menurut politisi Gerindra, Walikota Jakarta Timur harus menuntaskan masalah ini.
"Saya kira kalau ada rakyat yang kesulitan, Pemda dalam hal ini Walikota harus turun tangan, segera diberesin," ujarnya kepada wartawan Kamis (12/12).
Terkait klaim Wali Kota Jaktim M Anwar yang akan membuka akses jalan warga yang ditutup pengembang menunggu serah terima BAST (Berita acara serah terima) Taufik malah mempertanyakan hingga saat ini gimana perkembangan BAST-nya.
"Walikota harus transparan terkait perkembangan BAST-nya. Jangan warga diberi ketidakpastian. Menurut saya Walikota punya daya paksa atas dasar kemaslahatan warga. Apalagi yang ditutup itu merupakan fasos-fasum. Itu kan jalan warga," bebernya.
Sebelumnya, Walikota Jakarta Timur M Anwar mengungkapkan pihaknya tidak mau mencampuri urusan bisnis diantara dua pengembang dikawasan tersebut. Yang pasti salah satu solusi yang diambil pihaknya saat ini membuka jalur alternatif sehingga aktivitas warga tidak terganggu.
"Usulan jalur alternatif tersebut juga kesepakatan dari warga sekitar. Kita hanya memfasilitasi keinginan warga. Kita sudah buka jalan alternatif 4 atau 5 hari lalu," ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Selasa (3/12).
Terkait pembukaan akses jalan Tambun Rengas yang merupakan fasos-fasum, Anwar mengaku pihaknya masih menunggu salinan serah terima BAST (berita acara serah terima).
"Kita mesti melihat serah terima BAST-nya dahulu. Kita lagi buka detailnya. Kalau sudah diserahkan baru kita bongkar. Kalau belum diserahkan kita tidak bisa membongkar, karena bisa dianggap pengrusakan," tegasnya.
Seperti diketahui, hampir 2 bulan jalan boulevard ditutup pengembang. Bahkan, pengurus RW Se- Ujung Menteng Jakarta Timur yang terdampak atas penutupan jalan tersebut sudah mengadukan hal tersebut ke Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Dalam surat No 003/22/11/2019/RW. Se Ujung Menteng, warga mengajukan permoohonan buka akses Jalan Boulevard JGC kepada Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan.
"Bersama surat ini kami atas nama pengurus RW se-Ujung Menteng meliputi RW 01, 02, 03, 05, 07, 08, dan 09 secara bersama-sama ingin mengajukan pernohonan kepada Gubernur DKI Jakarta dan seluruh instansi yang berwenang terkait tindakan penutupan akses jalan Boulevard Jakarta Garden City (JGC) yang dilakukan oleh pihak developer JGC dalam kurun waktu kurang lebih sudah satu bulan yang lalu dan sampai hari ini kami bersurat belum juga dibuka kembali," demikian bunyikan petikan surat tersebut yang diterima wartawan, Kamis (5/12). (ant)
sumber : harianterbit.com