Meski Ada Demo dan Pembakaran; Tidak Perlu Khawatir Jakarta Tetap Aman
![]() |
Ist |
Pengamat Intelijen dan Pertahanan Keamanan Susaningtyas NH Kertopati menjelaskan, meningkatnya eskalasi ancaman keamanan tergantung dari keberhasilan pranata hukum menyelesaikan kegaduhan politik yang tengah marak.
"Secara kekinian TNI-Polri harus menjaga tertatanya dengan baik mulai dari integrasi sistem informasi, interoperability sistem informasi hingga composability sistem informasi. Semua itu agar informasi perkembangan keadaan yang ada dapat terintegrasi dan diterima dengan tepat, cepat oleh prajurit utamanya yang berada di lapangan sehingga tak ada kesalah pahaman," ujar Susaningtyas di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Susaningtyas meminta, TNI-Polri bahu membahu menghadapi situasi ini, bahkan pelibatan masyarakat suatu keniscayaan. Hal ini, kata dia, sangat penting terlebih bila ada penyusupan teroris dari kelompok radikal. Sebagai catatan radikalisme itu bukan hanya dari kalangan moslem saja tapi dari agama lain jg memiliki probabilitas yang sama.
Tetap Aman
Adapun status siaga 1 diberlakukan mulai Selasa, 21 Mei hingga 25 Mei 2019. "Status siaga satu ditetapkan karena adanya ancaman teror, dan mengantisipasi massa demo agar tidak lebih membesar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Dedi mengatakan, pemberitahuan siaga satu itu lebih ditujukan untuk internal kepolisian. "Memberikan perintah kepada aparat untuk bersiap siaga menjaga keamanan Jakarta."
Dia mengimbau masyarakat untuk beraktifitas seperti biasa. Kepolisian dan TNI menjamin kondisi Jakarta tetap aman meski ada rencana Aksi 22 Mei. "Silakan jalankan aktifitas seperti biasa," terang dia.
Disisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjamin kegiatan masyarakat seperti sekolah tetap berjalan seperti biasa. Meski, pengamanan di Jakarta ditingkatkan oleh pihak kepolisian jelang pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU, Rabu (22/5/2019) besok.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ratiyono, mengatakan, tidak ada instruksi khusus untuk kepala sekolah atau petugas keamanan sekolah.
"Tidak ada pengamanan khusus, nanti kalau diberi warning justru membuat suasana sekolah tidak nyaman, pengamanan Kota Jakarta kita percayakan pada Panglima TNI dan Kapolri saja," kata Ratiyono di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Dia sekaligus menjamin sekolah tetap akan menggelar ujian kenaikan kelas seperti biasa, adapun jadwal ujian kenaikan kelas SD sudah dimulai sejak Senin (20/5/2019) hingga Jumat (24/5/2019) mendatang.
"Siswa tugasnya belajar, mereka lagi ujian, guru tugasnya mengajar, semua sudah ada tugasnya masing-masing, InsyaAllah aman," tegas Ratiyono.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengimbau agar pelaku usaha tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa dan tidak khawatir akan ada pergerakan massa.
"Adanya kekhawatiran pelaku usaha menjelang pengumuman hasil Pilpres oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 merupakan sesuatu yang wajar dan perlu disikapi dengan bijak. Pelaku usaha selalu mengharapkan situasi dan kondisi yang kondusif,aman dan nyaman sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis dan perekonomian," kata Sarman dalam rilis resmi Kadin DKI Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Dia menghimbau agar pelaku usaha tidak perlu khawatir, tetap menjalankan aktivitas usahanya seperti biasa. Para pelaku usaha di pusat-pusat perdagangan dan mal seperti pemilik toko, showroom, restoran, cafe dan usaha lainnya agar tetap buka," imbaunya.
Dirinya yakin, aparat keamanan yang bertugas dapat menjaga keamanan dan ketentraman sehingga dapat mengawal pengumuman KPU dengan baik. Oleh karena itu, pelaku usaha harus tetap kondusif sebagai salah satu cara untuk memberikan pesan baik kepada investor agar tetap melanjutkan kegiatan investasinya di Indonesia. (Harian Terbit/Sammy)