Jenderal (Purn) Djoko Santoso: Waspada: ‘’Lengah, Bangsa Ini dapat Punah’’

istimewa

JAMBITERBIT.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno Djoko Santoso mengatakan, Indonesia membutuhkan sosok Pemimpin yang Pancasilais, mampu menginspirasi rakyat untuk bersatu, bangkit, bergerak dan berubah.

"Kalau tidak berubah, akan hancur dan punah," kata Djoko Santoso dalam wawancara khusus dengan Harian Terbit di kediamannya Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, belum lama ini.

Berikut petikan wawancara dengan mantan Panglima TNI tersebut:

Berbagai persoalan bangsa yang ada saat ini tentunya menimbulkan kekhawatiran berbagai kalangan. Ancaman yang datang dari luar dan dari dalam dinilai dapat menyebabkan Indonesia tak ideal sebagai kesatuan bangsa dan negara, apa pendapat bapak?

Ancaman terhadap Indonesia bukan lagi masalah militer atau kontak senjata (perang) melainkan ada masalah dari non militer. Indonesia mengalami globalisasi berbarengan perubahan iklim dunia dan jika tidak bisa menahan suhu kurang dari 2 derajat celcius maka akan mengalami kenaikan air laut akibat dari' mencairnya es gletser dan kita akan kehilangan beberapa pulau.

Kemudian, di samping energi bahan fosil tidak terbarukan dunäa juga akan mengalami krisis energi, krisis air, dan krisis pangan yang berdampak pada kehidupan dunia. Kemudian, perdagangan bebas menjadikan sistem liberal kapitalis kalau tidak ditangani dengan baik akan terjadi kesenjangan sosial antara kaya dan miskin. Kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin ini mengancam negara kita.

Di samping ancaman-ancaman tadi, juga ada ancaman silent invation yang dilakukan dengan tanpa sadar migrasi yang senyap gelap, dan ini sangat membahayakan. Makanya kita harus mempertahankan republik kitaø Kalau ancaman ini tidak bisa kita hadapi maka peradaban kita akan punah.

Anak cucu kita barangkali menderita seperti para pendahulu kita. Ancaman narkoba dan disintegrasi bangsa dan lain-lain juga sudah mengancam keutuhan bangsa.

Strategi apa saja yang akan dilakukan pasangan Prabowo-Sandi untuk mempertahanjan NKRI dan mencegah 'punahnya' negeri ini?

Ada delapan strategi untuk mempertahankan NKR' atau disebut bela negara.

- Pertama membangun pemahaman kesadaran masyarakat berbangsa bernegara, sehingga kita sebagai warga negara memahami tentang hak dan kewajiban kita.

- Kedua, konsolidasi nasional, stakeholder-stakeholder bangsa ini kembaåi berembug melakukan konsolidasi nasional tidak hanya berebut kekuasaan.

Ketiga, perlu adanya revitalisasi nasionalismeo

Nasionalisme masyarakat Indonesia sudah lama luruh, sehingga perlu ada pembaharuan. Nasionalisme yang dimaksud, yakni menolak penguasaan pihak asing atas segala hal yang dimiliki Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mesti menolak dan kebal terhadap kapitalisme. "Peluru kapitalis itu duit, Ditembak ke kita kok malah merasa enak. Kalau ditembak peluru timah, mati". Peluru kapitalis berupa duit inilah yang mengancam Nasionalisme negara kita, maka harus diwaspadai.

- Strategi keempat, meningkatkan Kewaspadaan Nasional. Kalau kita nggak waspada, maka kita akan lemahø Kalau kita lemah maka kita akan kalaha Dan kalau kita kalah maka akan menderita. Inilah pesan Jendral Sudirman.

- Strategi kelima yakni menggerakkan roda ekonomi kerakyatan yang adil dan konstitusional sehingga terwujud kesejahteraan rakyato

- Langkah keenam adalah melakukan rekonstruksi Konstitusi. UUD 1945 sudah diamandemen empat kali dan amandemennya itu tidak sesuai aturan, maka harus diamandemen lagi. Kita harus menganut UUD 1945 Pasal 33. Yaitu ekonomi yang dikelola agar kemakmuran sebesar-besarnya untuk rakyat. Tidak ada Iagi rakyat ditindas Pajak yang memberatkan dan sebagainya.

- Strategi ketujuh, memilih pemimpin yang Pancasilais. Pemimpin yang mampu menginspirasi rakyat untuk bersatu, bangkit dan bergerak agar Indonesia berubah. Kalau kita keliru memilih, maka kita akan punah.

- Starategi kedelapan atau yang kita lakukan adalah selaßu berdoa, karena kita tidak tahu sebenarnya dan hanya Allah Yang Maha Tahu apa yang terjadi pada masa mendatang dan apa yang terjadi pada diri kita. Maka dari itu setiap langkah kita harus berdoa.

Soal Pilpres 2019, sejumlah lembaga survey menyebut elektabilitas Jokowi terus meningkat, dan elektabilitas Prabowo menurun, bisa Bapak berikan pendapat?

Pendapat survey tersebut kami ambil hikmahnya, itu sebagai warning untuk tim koalisi adil makmur untuk bekerja lebih keras lagi, namun dari masukan yang saya peroleh dari berbagai kalangan di seluruh tanah air bahwa sebagian besar rakyat menginginkan perubahan.

Untuk merebut hati dan pikiran rakyat, program-program konkret dan strategis apa saja yang disampaikan ke publik?

Kita senantiasa akan mengutamakan kepentingan rakyat dalam program kami. Untuk meringankan beban rakyat, kami mengajak para relawan melakukan banyak hal, mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, saling menghargai dan ramah terhadap sesama.

Sedangkan hal yang paling gampang dilakukan supaya kita dapat merebut hati dan pikiran rakyat adalah tersenyum, bisa ramah tamah, tidak menyakiti hati rakyat, kita beretika sopan santun kepada rakyat. Jangan kita berlebihan terhadap rakyat, dan jangan sikap kita malah menyakiti hati rakyat dengan ucapan yang buruk dan kasar.

Kampanye dan pilpres damai digelorakan banyak kalangan, apa pendapat Bapak?

Ya itu baik, saya setuju

Jelang pilpres aksi saling hujat dan penghinaan di media social masih marak, apa imbauan Bapak?

Ya sebaiknya jangan gitulah, kita sebaiknya saling menghormati dan toleransi

Kalau soal kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, apa tanggapan Bapak?

Ya namanya nasi sudah jadi bubur, Pak Prabowo sudah minta maaf dan Pak Amien Rais sudah diperiksa. Dari pelajaran itu kita ambil hikmahnya. Ya sebaiknya kita serahkan kepada pihak yang berwajib agar dapat diusut tuntas.

Jadi apa strategi BPN Koalisi Adil dan Makmur?

Strategi itu rahasia, berulang kali saya sampaikan kepada media tidak ada strategi yang curang dan kotor.

Strateginya adalah :

Pertama: Pengamanan dan Penggalangan

  1. Pengamanan yaitu agar BPN tidak berbuat salah dan mencegah infiltrasi. Pengamanan juga mencermati serta mewaspadai IT, Saksi, dan Penyelenggaraan Pemilu.
  2. Penggalangan menambah dan mencari konstituen baru, jujur kepada rakyat dan tidak memberi janji-janji kosong.

Kedua : Rebut hati dan pikiran rakyat.

Diberdayakan oleh Blogger.