Dua TKI Tewas, LMP Protes Malaysia
![]() |
Laskar Merah Putih saat melakukan protes. Foto Ist |
JAMBITERBIT.COM, JAKARTA - Sebanyak orang warga Nusa Tenggara
Timur yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) yakni Mateus Seman dan
Milka Boimau meninggal dunia di Malaysia karena sakit. Kepala Kepala
Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan, Balai Pelayanan Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia(BP3TKI) Kupang Timoteus K Suban di
Kupang, beberapa waktu lalu, mengatakan kedua TKI tersebut meninggal
akibat sakit yang dideritanya sudah lama.
Ia menjelaskan Mateus berasal dari Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong
Kabupaten Manggarai, Milka Boimau merupakan warga yang berasal dari Desa
Kotanes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Dia baru mendapatkan
informasi soal kematian kedua TKI itu pada Sabtu (10/3) pekan lalu. Dari
informasi yang diperoleh diketahui bahwa keduanya sudah meninggal sejak
awal Maret 2018.
“Kita baru dapatkan informasi meninggalnya TKI itu pada Sabtu pekan
lalu. Kalau Mateus dikabarkan meninggal di Tawau pada 5 Maret 2018
akibat Sakit Jantung, sementara Milka Boimau meninggal di Penang pada 7
Maret 2018 akibat sakit paru-paru,” ujarnya.
Kedua jenazah TKI asal NTT sudah tiba di Kampung Halamannya sejak Ahad
(11/3) malam. Timoteus mengatakan bahwa kedua TKI itu ada TKI yang
berstatus ilegal. Artinya masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal. “Kita
sudah periksa dokumen-dokumennya, dan diketahui bahwa keduanya tak
tercatat di BP3TKI Kupang sebagai pekerja resmi,” ujarnya.
Sementara itu menurut catatan BP3TKI per Januari hinggap Februari 2018
sudah 10 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nusa Tenggara
meninggal di Malaysia Mereka berasal dari berbagai daerah di provinsi
berbasis Kepulauan tersebut.
Terkait meninggalnya 2 TKI yang meninggal tersebut, Laskar Merah Putih
melakukan aksi di depan Dubes Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan,
Senin (19/3) siang. Ratusan anggota LMP yang datang dari Jakarta,
Banten, Jawa Barat, Lampumg, dan beberapa daerah lainnya menuntut agar
Malaysia melakukan investigasi dan diumumkan kepada publik terkait
meninggalnya TKI asal NTT tersebut.
H. Agus Salim, SE, Ketua Laskar Merah Putih DKI Jakarta, dalam
orasinya menyampaikan agar Pemerintah Malaysia turun tangan melakukan
investigasi terkait meninggalnya TKI. "Stop pengiriman TKI ke Malaysia
kalau hanya diperlakukan semena-mena dan tidak berkeprimanusiaan. Usut
tuntas oknum-oknum yang menyebabkan TKI meninggal," ujarnya.
Agus mendesak pemerintah Indonesia juga segera melakukan
langkah-langkah serius menuntaskan kematian TKI. Hal ini perlu cepat
ditangani agar tidak ada kesan pemerintah lambat dalam menangani kasus
TKI. Ia sendiri sangat menyayangkan jika sampai saat ini belum ada
tindakan apa pun dari pemerintah. Menurutnya, posisi pemerintah haruslah
bersama warga dan segera mengambil tindakan. Terlebih ketika ada
warganya yang tewas di negara lain.
Pemerintah semestinya mengesampingkan dulu soal legalitas kedatangan
TKI asal NTT itu ke Malaysia. Karena yang paling utama saat ini adalah
respon kemanusiaan terkait meninggalnya warga negara Indonesia. Jika
masalah seperti ini terus menerus dibiarkan, maka para TKI yang bekerja
di negara orang bisa diperlakukan semena-mena. "Harus diusut tuntas
agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang. Jangan biarkan kenyamanan
dan keamanan para TKI di luar negeri terusik dan terancam," ungkapnya.
Penulis : Romi
Sumber : harianterbit