Fasha ke Luar Negeri, Kota Dapat Kucuran Ratusan Ribu Dolar
![]() |
Walikota Jambi H Syarif Fasha. foto gatra.com |
Baru saja mendapat kehormatan menjadi 30 kepala daerah berpengaruh
dari 7000 kepala daerah di dunia melalui inovasi Bangkit Berdayanya, kini
Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha kembali menorehkan nama baik Kota Jambi
di dunia internasional.
Hal itu patut saja, karena kandidat Doktor Ilmu
Pemerintahan itu, kembali berhasil membuka mata dunia melalui konsep
Entrepreneur Bureaucracynya. Konsep jenius yang telah diletakannya di
jajaran Pemerintah Kota Jambi sejak menjabat 3 tahun lalu itu, tampak
dari kepiawaian Fasha membuka akses, membangun komunikasi dan kerjasama
dengan mencari sumber-sumber pendanaan internasional untuk membangun
kota.
Instruksi Pemerintah Pusat agar Provinsi, Kabupaten dan
Kota tidak hanya mengandalkan APBD dan APBN turut semakin memacu
andrenaline Enterpreneur Bureaucracynya. Wali Kota Jambi itu pun kerap
melakukan kunjungan dan membangun kerjasama baik di dalam maupun luar
negeri.
Paling anyar, adalah kabar Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha
mendapat apresiasi dari United Nations Human Settlements Programme
(UN–HABITAT), yaitu sebuah badan PBB yang berkonsentrasi terhadap
penyediaan tempat tinggal, pembangunan permukiman dan perkotaan
berkelanjutan.
Sebelumnya UN-HABITAT telah menggelar konferensinya di
Indonesia.Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk permukiman
dan pembangunan berkelanjutan, atau The Third Session of the Preparatory
Committee for Habitat III (Prepcom 3 UN Habitat III), yang diikuti 193
negara anggota itu berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 25 hingga 27
Juli 2016 di Kota Surabaya.
Tim dari UN-HABITAT itu juga telah banyak mengunjungi
beberapa daerah di Indonesia, termasuk memantau perkembangan permukiman
di Kota Jambi. Atas lobby Wali Kota Syarif Fasha berikut proposal yang
diajukan Pemerintah Kota Jambi kepada badan PBB untuk Rule Penanganan
Kawasan Kumuh Terpadu itu,akhirnya dana sebesar 98.950 US Dolar
direncanakan akan dikuncurkan untuk menata kawasan terpadu di Kota
Jambi.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Kota Jambi, Abu Bakar diruang kerjanya, Jumat (23/3).
Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Jambi,
Mariyani Yanti, Phd, saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Menurutnya
dari sekian banyak proposal, Pemerintah Kota Jambi termasuk yang lulus
seleksi. Yanti menambahkan, ada ribuan kawasan yang dinilai secara
selektif oleh Badan PBB UN-HABITAT yang akan dijadikan Rules Penataan
Kawasan Kumuh yang melibatkan partisipasi masyarakat.
“Pemkot Jambi meng-Apply untuk Public
Space yang diadakan oleh UN-HABITAT, dan Alhamdulillah
terseleksi, dan mudah-mudahan ini segera terwujud” ujar Yanti.
Kabag Kerjasama yang alumnus Amerika itu, juga menjelaskan,
meskipun dana yang akan digelontorkan tidak terlalu besar tapi
kepercayaan badan-badan internasional memberikan bantuan itu telah
membuktikan tingkat kepercayaan dunia yang sangat baik. Dan menurut
Yanti setelah ini diharapkan juga akan masuk bantuan-bantuan lainnya
dari lembaga-lembaga donor internasional untuk Kota Jambi.
“Inilah salah satu kreativitas Bapak Wali Kota Syarif
Fasha, dari berbagai kunjungan kerjanya ke luar negeri akhirnya mendapat
perhatian besar dari negara-negara donor atau badan internasional
lainnya. Apalagi peningkatan kerjasama dan membangun komunikasi dengan
mencari sumber-sumber pendanaan luar negeri adalah suatu keniscayaan
saat ini, karena memang pemerintah pusat telah menganjurkan
daerah-daerah untuk melakukan inovasi dan tidak bergantung kepada APBD
maupun APBN saja,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, keaktifan Wali Kota Syarif Fasha
dalam berbagai forum internasional banyak mendapat apresiasi. Pada
September 2016 lalu, Ia pun terpilih menjadi Representative Council di
dua jabatan sekaligus.
General Assembly UCLG ASPAC serta negara-negara di
Southeast Asia menunjuk Wali Kota Jamb itu menjadi Representative
Council UCLG ASPAC (United Cities and Local Government Asia Pacific),
sebuah organisasi internasional yang beranggotakan pemerintah kota, dan
asosiasi pemerintah daerah di kawasan Asia Pacific. Selain jabatan itu,
Fasha juga dipercayakan menjadi Representative Council tingkat dunia
untuk periode 2016 – 2018.