Pendemo Ancam Beraksi sampai Harga BBM Turun, Kapolda Metro: Berjilid-jilid Nggak Nggak Apa-apa Asal Damai

JAKARTA -  Massa dari berbagai ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) mengancam akan kembali melakukan aksi unjukrasa jika tuntutannya tifak dipenuhi pemerintah. 

 Menanggapi hal itu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan tidak mempersoalkan unjukrasa yang berulang. Namun dia mengimbau agar aksi dilakukan dengan baik.
 
"Kalau dia berjilid-jilid damai nggak apa-apa. Yang penting jangan melakukan pelanggaran hukum," katanya di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Jumat, 23 September 2022. 
 
Fadil menegaskan jika dalam menggelar demonstrasi massa melanggar ketentuan hukum maka polisi akan mengambil penegakan hukum yang terukur. Dia berjanji penegakan hukum akan dilakukan dengan humanis. 
 
"Kalau ada pelanggaran hukum pasti kita akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum yang terukur dan humanis," imbuhnya.
 
Sebelumnya GNPR mengelar unjukrasa di kawasan Patung Kuda, 23 September 2022. Aksi itu merupakan aksi yang kedua yang dilakukan GNPR. Aksi yang sama sebelumnya digekar pada 12 September 2022. 
 
Ada tiga tuntutan yang dibawa massa GNPR yakni turunkan harga BBM, turunkan harga-harga dan tegakkan supremasi hukum. Koordinator aksi GNPR Buya Husein menyebut akan kembali menggelar aksi unjuk rasa jika pemerintah tidak segera menurunkan harga BBM.
 
"Selama tuntutan kita belum dipenuhi oleh rezim sampai kapanpun akan tetap, seminggu sekali akan aksi sampai tuntutan diterima. Krena memang kita bukan wakilin kelompok kita mewakili seluruh rakyat indonesia," katanya di sela aksi. (ikbal)

Diberdayakan oleh Blogger.