Momen Prabowo Ingatkan Anies soal Pencalonannya di Pilgub DKI Sambil Joget

 

JAKARTA - Capres Anies Baswedan mengeluhkan soal demokrasi di Indonesia yang dianggap masih belum baik.

Keluhan Anies itu ditanggapi dengan runcing oleh capres nomor 2 Prabowo Subianto. 
 
Prabowo mengingatkan Anies tidak akan menjadi Gubernur DKI Jakarta jika tak mendapatkan dukungan darinya dan pemerintah yang otoriter.
 

Dalam segmen tiga, Anies ditanya terkait penguatan demokrasi. Pertanyaan tersebut berasal dari panelis. 
 
"Salah satu pilar demokrasi adalah partai politik. Namun kepercaya publik kepada parpol rendah. Apa kebijakan yang ada lakukan terhadap pembenahan terhadap partai politik? ujar moderator membacakan pertanyaan. 
 
Anies menilai penguatan demokrasi lebih dari sekadar soal partai politik. Anies menyebut ada hal yang lebih penting yakni rakyat tidak percaya dengan proses demokrasi saat ini.
 

"Ketika kita bicara soal demokrasi, satu adanya kebebasan bicara. Kedua adanya oposisi yang bebas mengkritik pemerintah sebagai penyimbang pemerintah. Ketiga, Adanya proses pilpres yang transparan, netral, jujur adil," kata Anies. 
 
Menurut Anies kebebasan bicara, angka demokrasi saat ini menurun. Dia juga mempersoalkan pihak oposisi yang kecil. Lalu netralitas dan kejujuran dalam pelaksanaan Pemilu 2024 menjadi ujian tersendiri.
 
Terkait partai politik Anies melihat masalah dasar yanh dihadapi yakni partai politik membutuhkan biaya yang tidak diperhatikan dalam proses politik.
 

"Sudah saatnya pembiayaan politik dihitung denga benar ada transparansi. Sehingga rakyat melihat bahwa ini lnstitusi yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi salah satu reformnya adalah reform pembiayaan politik oleh parpol," jelas Anies.
 
Moderator lantas meminta Prabowo menanggapi jawaban Anies. Menurutnya Anies berlebihan dalam memandang demokrasi saat ini..
 
"Mas Anies...Mas Anies. Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang dmeorkasi ini itu," tuturnya. 
 
 
Menteri Pertahanan ini lalu menyinggung pencalonannya dalam Pilgub DKI Jakarta hasil sebuah proses demokrasi. Saat itu Anies diusung Gerindra dalam pencalonan.
 
"Mas Anues dipilih menjadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda menjadi gubernur," tandas Prabowo.
 
"Kalau Jokowi diktator, tidak mungkin anda menjadi gubernur. Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya, kita opoisisi, anda terpilih," sambung Prabowo.
 
Prabowo kembali membuat gestur berjoget sehingga pendukung pun riuh. Melihat hal itu Anies hanya tersenyum.***
 
sumber : harianterbit.com 
Diberdayakan oleh Blogger.