Rupiah Terpuruk ke Rp 15.356, Dampak Ekonomi Global atau Pondasi Domestik yang Lemah? Ini Kata BI

Foto : Ist
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar AS makin terdepresiasi. Pagi ini, Selasa (15/8/2023) kurs rupiah melemah 0,27 persen atau 42 poin menjadi Rp15.356 per dolar AS.

Pada sesi penutupan perdagangan Senin (14/8), Rupiah ditutup melemah 0,66 persen terhadap dolar AS di angka Rp15.310.

Terkait Rupiah yang makin tertekan, Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Arief Rachman, mengatakan hal ini akibat ketidakpastian ekonomi global yang terus meningkat.

"Secara global dan regional pergerakan melemah, rupiah pergerakannya masih sejalan dengan itu. Ketidakpastian di Amerika Serikat juga tinggi," kata Arief, Senin (14/8/2023).

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat di 2023. Hal itu ditopang oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Perry mengatakan dampak positif dari implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) juga diperkirakan memengaruhi penguatan nilai tukar rupiah.

Ia menilai persepsi investor terhadap prospek perekonomian Indonesia juga menguat.

Editor: Arbi Terbit

sumber : harianterbit.com

Diberdayakan oleh Blogger.