Sehari Bareng Gus Dur, Wartawan Ini Alami Tiga Keanehan

foto : okezone.com

BANYAK KISAH - kisah aneh yang seakan mengkultuskan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai seorang wali yang mempunyai kelebihan dibandingkan manusia lainnya. 

Pemikiran tersebut sempat menyelinap di benak mantan Wakil Ketua Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh. 

Sampai suatu hari saat pria asal Jombang, Jawa Timur itu mengalami langsung pengalaman sehari bersama Gus Dur. Barulah mantan jurnalis media nasional ini mengakui keistimewaan dari cucu pendiri NU, KH. Hasyim Asy'ari tersebut. 

Medio tahun 1995, Imam berkunjung ke Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Ia masuk perlahan ke ruangan Gus Dur.

"Wah, Mas Imam pakai mobil baru, ya?" sapa Gus Dur. Imam sontak terkejut karena selain tahu kedatangannya, Gus Dur tahu Imam tadi mengendarai mobil baru. "Ya, Gus, Alhamdulillah," ujarnya sembari menutupi rasa kaget. 

Setelah sekitar satu jam berbincang, Imam berniat pamit menuju tempat kerjanya di bilangan Kedoya, Jakarta Barat. Tiba-tiba Gus Dur berkata:

"Saya bisa bareng diantar ke CSIS di Tanah Abang sambil mencoba mobil baru nggak?" ujar suami Sinta Nuriyah tersebut. "Bisa Gus. Monggo saya derekaken (mari saya antar)," jawab Imam. "Tapi Sampeyan nggak tahu kantor CSIS, kan, hehe.." sahut Gus Dur lagi. 

Imam membenarkan analisa Gus Dur sekaligus yakin kalau sang kiai bakal memandu selama perjalanan nanti. Tak disangka, hanya beberapa menit di dalam mobil, Gus Dur duduk di kursi depan sambil tertidur di samping Imam. 

Yang mengherankan, di setiap persimpangan jalan atau lampu merah, Gus Dur menginstruksikan arah menuju kantor CSIS meski matanya menutup rapat. Setiba di CSIS, Gus Dur terbangun dan langsung mengucap terima kasih serta menyalami Imam.

Selama perjalanan menuju kantor, Imam tak habis pikir tadi sampai tujuan dengan dipandu Gus Dur yang penglihatannya sudah terhalang total. Apalagi beliau dalam kondisi tidur. Imam masih ingat kalau penglihatan Gus Dur masih lumayan baik pada 1990-an. 

Lantaran ia melihat sendiri Gus Dur berusaha membaca surat dengan mendekatkan kertas ke wajahnya. Tetapi, setelah itu kemampuan penglihatannya sudah hilang. 

Setelah mengalami sendiri kisah sehari yang aneh bersama Gus Dur, Imam mengaku mengingat-ingat kembali cerita 'aneh' yang beredar di kalangan orang dekat Gus Dur lainnya. 

Ia yang hanya sehari saja bertemu telah mengalami tiga kali keanehan, apalagi yang bertemu setiap hari. Sudah nggak terhitung anehnya! *Diadaptasi dari buku Mata Batin Gus Dur: Cerita-Cerita Unik Bersama Sang Kiai karya Imam Anshori Saleh.

sumber : okezone.com



Diberdayakan oleh Blogger.