Petani di Sungaigelam Mulai Budidaya Tanaman Porang


Tanaman Porang di Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi. foto : ans

MUAROJAMBI - Seorang petani Mandiri di Desa Kebunsembilan, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi, melakukan ujicoba menanam porang (Amorphophallus muelleri). 

Petani itu menanam benih tanaman jenis umbi-umbian ini sebanyak ratusan batang. Ditanam di atas lahan seluas hampir setengah hektar, yang tak jauh dari pemukiman penduduk. 

Sebelumnya, benih porang itu tumbuh subur karena petani menggunakan pupuk kandang. Namun, sekitar tiga bulan kemudian, tanaman porang yang rata-rata baru tumbuh setinggi lutut orang dewasa itu, terlihat kurang segar. 

Sebagian daunnya menguning, batangnya berangsur kecoklatan, lalu layu dan nyaris mati. Tanaman porang ini terlihat kurang subur dan banyak yang telah roboh. 

Suparman (45), pemilik lahan yang membuka kebun sayur di sebelah kebun porang itu menduga, tanaman porang itu mungkin pernah terendam air saat musim penghujan. 

Dia mengaku tidak melihat pemilik kebun porang bearada di lokasi." Saya tidak tahu dimana orangnya, coba panggil mungkin masih di pondok," ujar Suparman, Senin (17/01/22), petang.

Info lainnya menyebutkan, penyebab kurang suburnya tanaman petani di daerah itu, karena kultur tanah yang kurang mendukung. Wilayah itu dulunya hamparan rawa berair. 

Kalau musim penghujan, sebagian wilayah perkebunan kerap kali tergenang air. Sedangkan jika kemarau, kultur tanah menjadi keras, karena dominan berupa tanah liat berwarna putih. 

"Ya, mugkin itu penyebabnya. Caranya melihat yang sudah-sudah, tanaman di sini harus banyak dipupuk pakai pupuk kandang, maupun pupuk kimia," kata warga di sana. 

Kepala Desa Kebunsembilan, Suwanto saat hendak dikomfirmasi via sambungan telephone seluler, menyebutkan kalau dirinya belum dapat ditemui. 

Dalam minggu-minggu ini Suwanto mengaku banyak berada di luar kantor dalam satu urusan.

"Kalau Senin depan gimana bang, soalnya saya lagi persiapan berkas, sering ke luar kantor," kata Suwanto lewat pesan singkat WhatsApp (WA), Selasa (18/01/22), pagi. 

Pantauan di lokasi, tanaman porang tersebut diperkirakan berumur sekitar 3 hingga 4 bulan. Tanaman itu diselingi tanaman lain seperti cabai, jagung dan  pepaya. (ans)

Ditulis : Rizal Ependi 




  

  


 


   

Diberdayakan oleh Blogger.