Komisi ll DPRD Provinsi Jambi Turun ke Lokasi Rawan Banjir di Kecamatan Air Hitam

foto : istimewa
SAROLANGUN – Komisi ll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Rabu, (19/01/22) turun langsung kelapangan guna memastikan penyebab terjadinya banjir di beberapa wilayah yang berada di Kecamatan Air Hitam, Sarolangun.

Ketua Komisi ll DPRD Provinsi Jambi, Izhar Majid mengatakan kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat setempat yang disampaikan ke pihaknya.

“Kita menindak lanjuti aduan masyarakat yang disampaikan ke kita,” kata Izhar.

Sementara itu, Anggota Komisi ll DPRD Provinsi Jambi, Evi Suherman mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat serta hasil peninjau tersebut, kata Evi Kuat dugaan banjir itu diakibatkan oleh keberadaan tanggul milik Perusahaan perkebunan yang ada di wilayah setempat.

“Dulu sebelum ada tanggul tersebut banjirnya tidak separah saat ini,” kata politisi PPP itu.

Sebelum ada tanggul, jelas Evi, banjir memang ada, tapi musiman. Akan tetapi setelah tanggul itu dibuat banjirnya makin parah.

“Jangan ada hujan sedikit banjir,” sebut pria yang akrab dengan sapaan “Bang Muk Evi” itu.

Akibatnya, lanjut Evi, lahan persawahan yang jumlahnya ratusan hektar menjadi tidak produktif lagi. Padahal, sebelum adanya tanggul tersebut daerah itu merupakan daerah penghasil padi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat bahkan pernah menjadi daerah swasembada beras.

“Sekarang lahan persawahannya sudah banyak yang ditinggalkan karena tidak prodiktif lagi,” terang Evi.

Untuk itu, sambung Evi, pihaknya akan memanggil instansi terkait dan juga pihak perusahaan untuk mencari solusi terkait persoalan tersebut.

“Secepatnya akan kita undang pihak untuk menanyakan dan mencari jalan keluarnya seperti apa,” bebernya.

Selain Izhar Majid dan Evi Suherman, juga ikut dalam peninjauan tersebut Anggota Komisi ll lainnya. Diantaranya ialah Zubir Dahlan, Raden Fauzi.

Kegiatan itu juga didampingi oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Camat Air Hitam, serta beberapa Kepala Desa setempat. (red/tm)

Diberdayakan oleh Blogger.