Harga Gas Elpiji Bervariasi, DPRD Menduga Ada Permainan Pasar

Gedung Kantor DPRD Kota Jambi. foto tangkapan layar youtube

KOTA JAMBI - Di Kota Jambi masih ditemukan pedagang yang menjual harga gas elpiji 3 kilogram (Kg) lebih mahal sedikit dari harga eceran tertinggi (HET).

Pemerintah telah menetapkan HET Gas Elpiji 3 Kg Rp 18.500, namun ini hanya berlaku bagi pangkalan. Sedangkan pengecer di warung -warung kecil terkadang menjual dengan harga sedikit lebih mahal, yakni Rp 20 ribu per tabung. 

Salah satu warga Jambi, Rosmida (35) warga Paal Merah mengaku dirinya terpaksa membeli gas di warung karena tidak tahan mengantri di pangkalan. 

Rosmida harus membayar sedikit lebih mahal Rp 20 ribu per tabung 3 Kg. "Ya daripada lama antri, kita mau masak, luput nanti makan siang," ujarnya, Senin (10/01/22). 

Senada dengan Rosmida, warga lainnya Rudi (23) juga mengalami hal yang sama. Rudi harus membayar Rp 40 ribu untuk dua gas tabung 3 Kg.

Sejujurnya kondisi ini telah berlangsung lama dan bahkan telah menjadi pokok bahasan di DPRD Kota Jambi. 

Anggota DPRD Kota Jambi Anti Yesofa kepada wartawan mengatakan, terkait persoalan ini, telah menjadi perhatian wakil rakyat. 

Bahkan, pada 2022 ini menurut Sekretaris Komisi II DPRD Kota Jambi ini, pihak akan melanjutkan beberapa kegiatan yang belum tuntas di 2021. Salah satunya terkait pendistribusian dan tingginya harga gas elpiji di Jambi. 

"Kenaikan harga gas ini menjadi perhatian kita, ini menjadi pertanyaan bahi kami," ujarnya. 

Sebagai upaya tindaklanjut, Komisi II akan memanggil distributor gas guna mengetahui lebih jauh, apakah hal ini ada keterkaitan dengan permainan pasar atau tidak. (ref)

Diberdayakan oleh Blogger.