Senggol-senggol SBY, Demokrat Permalukan Hasto: Fokus Saja Pada Kasus Harun Masiku, Sudah 500 Hari Buron

JAKARTA - Politisi PD menyarankan Sekjen PDI-P Hasto Kristianto untuk fokus saja pada kasus-kasus korupsi yang membelit internal partainya.

"Ketimbang cawe-cawe ngurusi partai lain, Mas Hasto lebih baik bantu Pemerintah dan KPK temukan Harun Masiku yang sudah 500 hari menghilang," saran Dr. Irwan Fecho, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.

Nama Hasto Kristianto disebut dalam persidangan kasus suap pergantian antar waktu yang melibatkan Harun Masiku sebagai penyuap, agar bisa menggantikan Riezky Aprilia. Dalam persidangan, pengacara PDI-P Donny Tri Istiqomah menyebut Hasto mengetahui upaya pergantian ini. Terdakwa pemberi suap, Saeful Bahri, diketahui sebelumnya menjadi staf Hasto.

Mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan yang menjadi terdakwa dalam kasus suap itu juga berjanji membuka keterlibatan Hasto. "Pembongkaran termasuk misalkan dugaan ke Hasto (Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto) dan juga PDI-P, Megawati, beliau itu akan membuka proses itu semua, apakah ada keterlibatan," ujar Saiful Anam, pengacara Wahyu. 

"Mas Hasto pasti pusing dengan kasus yang menyeret namanya ini. Tapi tidak perlulah bawa-bawa nama partai lain untuk mengalihkan perhatian. Sebagai Sekjen, mas Hasto harusnya membantu Presiden Jokowi maupun Ketum Bu Megawati untuk menyelesaikan masalah yang menggerogoti dukungan wong cilik PDI-P ini," ujar Irwan, "Semasa pemerintahan Presiden SBY dulu, hanya butuh 78 hari bagi KPK untuk membekuk Nazaruddin, mantan Bendahara Umum PD, partai yang berkuasa waktu itu. Masak sekarang sampai 500 hari, Harun Masiku belum ketemu? Kemauan politik partai yang berkuasa sangat krusial untuk menegakkan hukum dengan adil."

Dalam kesempatan terpisah, penyidik KPK Harun al-Rasyid mengakui Harun Masiku masih ada di Indonesia tapi dirinya tidak bisa melaporkan karena sedang dibebastugaskan setelah dianggap tidak lulus tes wawasan kebangsaan. (harianterbit.com/anugrah)

Diberdayakan oleh Blogger.