Pj Gubernur Jambi Ajak Masyarakat Manfaatkan Sampah Sebagai Pendorong Ekonomi

 

JAMBI - Pj Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni, mengajak masyarakat di Provinsi Jambi untuk memanfaatkan sektor pengelolaan sampah. Hal ini disampaikannya pada Talk Show  bertajuk sampah bahan baku ekonomi di masa pandemi, Selasa (2/3) di Taman Anggrek Sri Sudewi, Telanaipura. 

Acara ini diselenggarakan oleh komunitas Earth Hour Jambi berkolaborasi bersama Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAF), dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati pada 21 Februari tiap tahunnya. 

Pj.Gubernur Jambi   mengapresiasi talk show yang diselenggarakan oleh Earth Hour Jambi. Memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi dan dinilai bagian kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. 

"Selama 5 tahun terakhir, HPSN menjadi momentum untuk membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah, yang diharapkan bisa membuahkan hasil yang sangat positif.  Penggunaan sampah, baik sampah organik maupun sampah onorganik jadi bahan ekonomi membawa manfaat ekonomi dan manfaat besar bagi lingkungan hidup," ujar Pj Gubernur.

Pj Gubernur juga mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah, sampah organik dengan sampah anorganik, atau setidaknya tidak langsung membakar sampah plastik, tetapi membuanganya ke tempat pembuangan sampah. “Sudah saatnya Platform HPSN digeser ke upaya-upaya penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi. 

 Hal tersebut dilakukan melalui pengembangan sektor usaha pengumpulan dan pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, industri daur ulang, industri komposting dan biogas, serta industri sampah menjadi energi alternatif. HPSN 2021 dijadikan platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai perwujudan dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource (sampah menjadi sumber daya), melalui pelaksanaan ekonomi sirkular (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi” ujarnya.

Dilanjutkan Pj.Gubernur bahwa hal tersebut didukung data terkini, dimana pengelolaan sampah termasuk salah satu sektor usaha yang tahan banting (resilient) selama pandemi COVID-19.

 Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia kuartal III 2020 pada 5 November 2020, sektor ini justru mengalami pertumbuhan positif. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah dan limbah merupakan sektor yang tumbuh sangat tinggi, yaitu 6,04% . 

“Pemanfaatan sampah menjadi bahan baku ekonomi mendukung eksistensi Bank Sampah, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19, saat kondisi ekonomi sulit, dimana pengolahan sampah menjadi bahan ekonomi bisa menambah pendapatan masyarakat, dan juga bisa membuka lapangan kerja. Dengan demikian, pemanfaatan sampah menjadi bahan baku ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini selaras dengan kebijakan pemerintah, yakni Pemulihan Ekonomi Nasional” pukasnya.

 Ketua Pelaksana kegiatan  Fitria Ulia Wulandari  pelaksanaan kegiatan dalam laporannya mengatakan kegiatan ini bertujuan agar tidak hanya pemerintah dan komunitas saja yang aktif bergerak peduli terhadap sampah. "Dengan adanya aksi dan talkshow ini, kami mengajak seluruh elemen, baik masyarakat, swasta, wirausaha harus aktif bersama memberantas sampah," ujarnya. (***)

 

Diberdayakan oleh Blogger.