Konflik Lahan di Jambi Terus Berlangsung, Ratusan Petani Gelar Unjukrasa

JAMBI – Ratusan petani yang tergabung dalam kelompok tani Sri Rezeki menggelar unjukrasa di Kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin (15/2/20)

Petani dari Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) tersebut mendesak wakil rakyat agar menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Provinsi Jambi.

Petani meminta Pemerintah Provinsi Jambi dalam hal ini Dinas Kehutanan Provinsi Jambi untuk mengukur ulang batas wilayah kawasan hutan yang berstatus Hak Guna Usaha (HGU) PT Mendahara Agro Jaya Industri dengan kebun masyarakat petani.

Koordinator Lapangan (Korlap) Unjukarasa, Mardi dalam rillis persnya mengatakan bahwa, petani akan mengambil kembali lahan pertanian yang diduga telah diserobot anak Perusahaan PTPN VI tersebut.

Dia mengaku telah berupaya melakukan hal itu, namun selalu dihalang-halangi pihak perusahaan.

Orator  unjukrasa,  Roy Benyamin Situmorang dalam orasinya menyebutkan bahwa, jika wakil rakyat tidak menemui para pengunjukrasa, maka akan didatangkan massa lebih besar.

“Ini baru sebagian kecil, jika aspirasi kami tidak ditanggapi kami akan mendatangkan petani lebih banyak. Saat ini mereka telah siap berangkat menggunakan mobil truk,” sebutnya.  

Sementara itu, Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Jambi Daerah Pemilihan (Dapil) Tanjabtim - Tanjabar, Rendra mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah.  

“Kita akan panggil pihak terkait, khususnya dinas kehutanan untuk membicarakan hal itu,” tegasnya. (rizal ependi)

 

Diberdayakan oleh Blogger.