Kampar Raih Terbaik Penurunan dan Pencegahan Stunting di Riau, Juga Jadi Kabupaten Inovatif

 BANGKINANG - Pemerintah Kabupaten Kampar berhasil meraih juara satu pada penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Riau Tahun 2020. 

Tak sampai disitu, Kampar juga dinobatkan sebagai kabupaten paling inovatif. Yaitu banyaknya inovasi yang di gagas kabupaten Kampar dalam kegiatan aksi pencegahan dan penurunan stunting diantaranya melalui inovasi Gadi Ancak, Ambulance Mobile, Gemar Ikan, Ocu Mapan, Bimtek Pendidikan Keluarga dan Duta Genre.

Penilaian Kinerja ini dipimpin dan dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri dan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembinaan dan pengawasan kinerja kabupaten/kota dalam meningkatkan keterpaduan intervensi gizi dalam rangka percepatan penurunan stunting yang merupakan salah satu Prioritas Nasional.

Dalam rangka pelaksanaan penilaian kinerja aksi konvergensi pencegahan dan penurunan Stunting Kabupaten/Kota ini, Pemerintah Kabupaten Kampar sebelumnya menyampaikan paparan aksi konvergensi stunting yang telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar pada tahun 2019-2020. Paparan tersebut disampaikan secara virtual yang diikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Riau, pada Rabu (14/10/2020).

Dalam pelaksanaan secara virtual tersebut, juga diikuti oleh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Ditjen Pembangunan Daerah Kemendagri Budiono Subambang yang menyebutkan bahwa penilaian kinerja terhadap pelaksanaan intervensi penurunan stunting merupakan proses penilaian kemajuan kinerja kabupaten/kota dalam melakukan upaya untuk memperbaiki konvergensi intervensi gizi spesifik dan sensitif. (riauterbit.com)

Lanjut Boedino mengatakan bahwa Kabupaten Kampar bersama Rokan Hulu (Rohul) mencatatkan kinerja pencegahan dan penurunan stunting tertinggi di Provinsi Riau.

“Dari 1 sampai 8 Aksi Konvergesi Pencegahan Stunting, Kampar dan Rohul sudah 100. Ini memperlihatkan komitmen tinggi kabupaten maupun provinsi dalam menekan angka stunting demi generasi yang lebih baik,'' ungkap Budiono.

Sementara itu Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution yang membuka langsung kegiatan penilaian kinerja aksi konvergensi stunting secara virtual ini menyebutkan dengan penilaian kinerja ini kita melihat bagaimana aspek kinerja yang sudah baik dan yang harus ditingkatkan kembali  serta menjadi sharing pembelajaran yang dapat dimanfaatkan kabupaten/kota lainnya.

“Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan yang melakukan intervensi spesifik saja. Ini bukan diserahkan ke Dinas Kesehatan secara bulat-bulat saja, tapi terintegrasi semua dinas terkait. Maka ini bukan hanya penilaian kepada Kepala Dinas Kesehatan saja, tapi juga menjadi penilaian kinerja Kepala Daerah,'' sebut Edy Natar.

Terkait penilaian aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting ini, Kepala Dinkes Kampar Dedy Sambudi menyebutkan, pencapaian tersebut sebagai kinerja tim. Terutama karena ada dukungan dan komitmen kuat dari Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto.

''Ini kerja tim. Keberhasilan ini adalah keberhasilan bersama. Selain Dinkes, ada 9 Organisasi Perangkat Daerah yang terlibat dan tentunya atas dukungan penuh dari Pak Bupati.  Tentunya akan kita tingkatkan lagi kedepannya,'' terang Dedy.(Sy)

 

Diberdayakan oleh Blogger.