Erick Perbesar Porsi Perempuan, KPPI: Jadikan Momentum Tranformasi Perluas Perempuan Berkarir di BUMN

 JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus melakukan inovasi dan tranformasi dalam perusahaan-perusahaan plat merah, salah satunya pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memperbesar komposisi peran perempuan dalam jajaran petinggi perusahaan BUMN.

Erick Thohir menargetkan setidaknya 15 persen dari total direksi yang ada diisi oleh perempuan, dengan penerapan standarisasi pengembangan bakat, melakukan sistem rotasi, dan program penugasan untuk mid-level management antar BUMN diharapkan akan muncul talenta-talenta terbaik untuk memajukan kinerja dan performa perusahaan.

Ketua Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI) Puteri Anetta Komarudin menyambut baik kebijakan Erick Thohir yang ingin memperbesar peran perempuan pada pimpinan perusahaan BUMN. Hal itu menurutnya menjadi momentum bagi perempuan untuk meniti karir dan berkiprah dalam memajukan BUMN.

“Karenanya, kebijakan tersebut perlu dipandang sebagai suatu momentum transformasi BUMN dalam memperluas kesempatan dan mengembangkan potensi kepemimpinan perempuan yang perlu kita dukung bersama. Sehingga diharapkan dapat mendorong budaya keberagaman dan kesetaraan gender di pucuk kepemimpinan BUMN,” ujar Putri, Kamis (29/10/2020).

Lebih lanjut anggota Komisi XI DPR RI menambahkan, banyak perempuan berbakat yang layak menduduki posisi kepemimpinan maupun di tempatkan pada posisi-posisi strategis lainnya, baik di dunia politik maupun bisnis. 

Puteri berterima kasih kepada Erick Thohir karena sejauh ini kinerja perempuan di BUMN sudah mulai diperhitungkan, walaupun representasinya masih perlu didorong lebih besar lagi. Hal ini dibuktikan dengan ditempatkannya sejumlah perempuan pada jajaran direksi beberapa BUMN strategis.

“Saya yakin kedepan, dengan semakin terbuka luasnya kesempatan bagi perempuan untuk menduduki jabatan di BUMN, maka turut meningkatkan sumbangsih bagi kinerja perusahaan,” ungkap Putri 

Sebagaimana kuota bagi perempuan di politik yang dituangkan dalam legislasi, Putri berhadap kuota bagi perempuan di dewan direksi BUMN juga dipertimbangkan untuk menjadi kebijakan jangka panjang yang diberlakukan bertahap, bahkan disesuaikan dengan target komposisi representasi perempuan sebesar 30 persen seperti standar global.

“Tentu hal ini perlu didukung dengan peta jalan yang memuat target-target yang jelas. Sehingga diharapkan kedepannya, kebijakan ini dapat mendorong lebih banyak lagi perempuan unggul yang menempati posisi strategis, bahkan melebihi kuota yang ditargetkan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, berikut sejumlah petinggi perempuan di perusahaan BUMN: 

1. Nicke Widyawati - Dirut Pertamina

Jebolan Master Hukum Bisnis Universitas Padjajaran ini pernah berkarir sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero).

Karena kinerjanya yang mumpuni, Nicke dipercaya menjabat sebagai Dirut Pertamina. Bahkan dalam daftar Most Powerful Women International Tahun 2020 di Majalah Fortune, Nicke masuk peringkat 16 dalam Daftar 50 Besar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia.

2. Alexandra W Askandar - Wadirut Bank Mandiri

Alexandra meraih gelar sarjana di Universitas Indonesia dan gelar MBA dari Boston University, AS. Dalam karir perbankannya, dia pernah menduduki sejumlah posisi yang cukup penting yakni sebagai Group Head Corporate Banking pada 2015. Lalu pada 2016, Alexandra menjabat sebagai Senior Executive Vice President.

3. Ira Puspadewi - Dirut PT ASDP Ferry

Sebelum berkarir di BUMN, Ira bekerja selama 17.5 tahun di Gap Inc., perusahaan specialty retailer terbesar Amerika yang antara lain dikenal dengan merk GAP dan Banana Republic. Jabatan terakhir yang diembannya adalah Direktur Global Initiative untuk Regional Asia (7 negara).

Ira adalah Doktor Manajemen Stratejik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia; Master in Development Management dari Asian Institute of Management, Filipina dan Sarjana Sosial Ekonomi Peternakan dari Universitas Brawijaya, Malang.

4. Dwina Septiani Wijaya - Dirut Perum Peruri

Dwina menjadi Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sejak November 2017. Sebelum bergabung dengan Peruri, Dwina merupakan Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).

Lahir di Salatiga pada 8 September 1965. Meraih Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung, Indonesia (1989). Gelar Magister di Trium Emba Program, New York University, USA (1993); London School of Economics (LSE), UK; HEC School of Management in Paris, France (2009).

5. Setia N. Milatia Moemin - Dirut Perum Damri

Milatia diangkat menjadi Direktur Utama Perum Damri pada Desember 2017. Pernah menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta periode 1998-2003, Milatia juga pernah sebagai tenaga ahli pada tim kelompok kerja Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Anggota Komisi Tarif dan Pembiayaan di Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan Country Director di Institute Transportation Development & Policy (ITDP).

6. Diana Rosa - Dirut PT Industri Kapal Indonesia

Diana Rosa ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menduduki pucuk pimpinan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI pada Juli 2020.

Diana Rosa memang dari 2003 bergabung di dunia galangan kapal BUMN, tepatnya di Dok perkapalan Surabaya. Di 2017 akhir, ia mendapatkan amanat sebagai Direktur Operasional di PT Dok Perkapalan Surabaya.

Amanat yang lebih menantang lagi di 17 Juli 2020 ketika Diana harus bergeser lagi ke PT Industri Kapal Indonesia (IKI) sebagai Direktur Utama. (harianterbit.com)

 

Diberdayakan oleh Blogger.