BPOM Jambi Masih Membutuhkan 6 Petugas Uji Swab

 

JAMBI - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jambi masih kekurangan 6 orang petugas untuk melakukan uji swab Covid 19. Pihak BPOM mengaku bersedia memberikan pelatihan kepada tenaga penguji yang baru. 

Kepala BPOM Jambi, Antoni Asdi telah menyampaikan hal itu kepada Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy Daud, dalam rapat pembahasan penanganan Covid 19 di Kantor Gubernur Jambi, Senin (5/10/20). 

"Saat ini petugas uji swab hanya 9 orang, dan dibutuhkan 6 orang lagi. Kami siap melakukan pelatihan petugas uji swab," ujar Antoni. 

Mengenai ketersediaan peralatan uji swab, menurutAntoni, masih cukup tersedia. Dia memperkirakan persediaan itu bisa mencukupi hingga Desember 2020. "Jadi ketersediaan alat uji swab ini agar tetap dijaga," tambahnya. 

Menanggapi hal itu, Pjs Gubernur Jambi Restuady Daud mengatakan bahwa, uji swab yang dilaksanakan di BPOM baru berkapasitas 80 orang per hari. Sedangkan kapasitas uji swab di Rumah Sakit Umum Raden (RSUD) Mataher Jambi sebanyak 70 orang per hari. 

" Namun kalau di rumah sakit masyarakat harus membayar, sedangkan di BPOM gratis," sebutnya. 

Sejauh ini, guna meningkatkan kapasitas uji swab, Pemerintah Provinsi Jambi akan berupaya menambah satu unit mesin uji swab di RSUD Raden Mataher dan satu unit lagi di Labkesda dengan masing-masing mesin berkapasitas 90 orang per hari. 

"Tapi penambahan mesin uji swab ini, harus dibarengi dengan penambahan jumlah tenaga penguji," sebutnya. Sementara itu, perkembangan terakhir jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid 19 di Provinsi Jambi, Senin (5/10/20) telah mencapai sebanyak 618 kasus. 

 Pasien yang dinyatakan suspek sebanyak 121 kasus, sembuh sebanyak 286 kasus dan meninggal dunia 14 orang. Sejauh ini, Selasa (6/10/20), belum diperoleh keterangan resmi dari pihak terkait, tentang perkembangan jumlah kasus Covid 19 di Jambi. (ref)

Diberdayakan oleh Blogger.