Bertepatan Momen Sumpah Pemuda, KITA Sukses Gelar Munas

 JAKARTA - Akhirnya Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), sukses menggelar musyawarah nasional (munas) dengan peserta dari perwakilan seluruh Indonesia yang digelar bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda, di Hotel Preanger Bandung, Rabu (28/10/2020).

Ketua Umun KITA, KH Maman Imanulhaq dan Sekjen Ayeb Zaki mengungkapkan Munas membahas visi Indonesia KITA, refleksi satu tahun Jokowi-Amin, serta mendengar laporan dari 45 Dewan Perwakilan KITA dari seluruh Indonesia. Laporan akan disampaikan perwakilan dari Medan, Banten, Cirebon, Jogjakarta, Pontianak, Papua, Bandung, Kupang, dan Jakarta.

Sedangkan, Ketua Majelis Hikmah KITA, Taufik Rahzen menyatakan bangsa Indonesia sedang menenun kembali kesadarannya. Kain sosial yang digunakan selama ini, kian lusuh dan tersobek. Kain budaya yang dirajut turun temurun dari generasi ke generasi, kini terbilas oleh wabah, tercemar oleh kecemasan dan kehilangan asa. Putus asa, kita membutuhkan pakaian yang baru.

“Kita hadir di tempat ini, sesungguhnya sedang menenun kembali kesadaran baru, dengan corak dan pola yang belum ada bentuknya. Pola yang disusun bersama, mencari corak sambil bekerja, menjahit sambil memakainya. Normalitas baru membutuhkan moralitas baru. Sebagaimana kewajaran baru memerlukan tata-ajar dan ajaran baru,” kata Taufik.

Dikatakannya, sebagai gerakan yang lahir karena jiwa di zamannya, KITA tercebur untuk mengambil prakarsa dalam apa yang disebut sebagai  Nawakarsa.

Menurut Taufik Rahzen, ada sembilan  karsa untuk membangun kembali dunia. Pandemi dunia membangkitkan kembali ingatan pada pidato Soekarno di PBB 1960, tentang penyusunan kembali tatanan dunia yang lebih inklusif dan berdaya cipta. Pancasila dilihat sebagai jalan tengah bagi tatapan bersama.

Ketua Panitia Penyelenggara sekaligus Bendahara Umum KITA, Camelia Panduwinata Lubis mengungkapkan harapannya agar ke depan KITA bisa menjadi suatu mitra bagi pemerintah dalam membangun negara.

“Mengkritisi kinerja pemerintah dengan cara yang baik dan benar serta membantu memberikan solusi yang tepat,” kata artis yang biasa disapa Camel Petir ini.

Camel yang dikenal sebagai seorang artis, politikus, dan pengusaha di bidang alat berat ini optimistis Indonesia ke depan bisa maju dan membangun bangsa.

Di sela kegiatan Munas, para peserta juga diajak berjalan kaki dari Hotel Grand Preanger Jalan Asia Afrika menuju Gedung Majestik di Jalan Braga, dalam kegiatan yang bertema “Historical Walk at Asia Afrika”.

"Munas ini digelar sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda dan 100 tahun Gedung Majestik. Kita juga melakukan Historical Walk at Asia Afrika. Karena seperti yang kita ketahui, Jalan Asia Afrika di Bandung menyimpan sejarah masa lalu Bangsa," tutur lulusan S2 Komunikasi Politik kelahiran Medan, 27 Oktober 1985 ini. (harianterbit.com)

 

Diberdayakan oleh Blogger.