Jokowi Ajak Parmusi Tidak Menyerah Melawan Covid-19

JAKARTA  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh kader Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) tidak menyerah melawan Covid-19. Semua pihak harus terus berikhtiar mengendalikan Covid-19 dan membantu masyarakat yang membutuhkan agar tidak semakin terpuruk dalam kesulitan ekonomi.

“Kita tidak boleh menyerah. Kita harus berikhtiar sekuat tenaga dalam pengendalian Covid-19 sekaligus membantu saudara-saudara kita agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Muktamar IV Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) tahun 2020 secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020).

Dijelaskannya, pandemi Covid-19 ini telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat, bahkan negara-negara besar terkontraksi tajam. Jokowi memaparkan pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2020 di India minus 23,9 persen, Inggris minus 21,7 persen, Malaysia minus 7,1 persen, Singapura minus 13,2 persen dan Indonesia minus 5,32 persen. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I masih positif 2,97 persen. “Ini situasi yang saya sampaikan apa adanya. Banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia,” jelas Jokowi.

Untuk meringankan beban ekonomi masyarakat lapisan bawah, Jokowi menyebutkan pemerintah telah menggelontorkan dana Rp 203,9 triliun untuk perlindungan sosial. Anggaran ini direalisasikan dalam berbagai program di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sembako, Bansos Tunai, BLT, dana desa, banpres produktif, subsidi gaji dan diskon listrik. “Program ini untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19. Alhamdulillah pelaksanaan program ini berjalan dengan baik,” ujar Jokowi.

Kepala Negara mengharapkan program perlindungan sosial ini bisa mengurangi beban masyarakat dan memicu produktivitas.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan penanganan kesehatan adalah yang utama, terutama dalam pencegahan penularan. Karena itu, ia meminta semua pihak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan agar penularan bisa ditekan dan kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali.

“Dalam mencegah penyebaran Covid-19, tidak ada cara lain, kecuali kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, disiplin menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru yang aman dari Covid-19. Di dalam rumah, di lingkungan keluarga atau di luar rumah,” ungkap Jokowi.

“Saya ajak bersama-sama untuk menjaga hidup bersih dan sehat sebagaimana diajarkan Islam, mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, sering-sering cuci tangan, jaga wudu, hindari kerumunan, termasuk tidak selenggarakan kegiatan yang kumpulkan orang banyak, termasuk hari ini melaksanakan muktamar secara virtual,” ucap Jokowi.

Adapun realisasi program perlindungan sosial per 23 September 2020 :

1. Program Keluarga Harapan, telah tersalurkan Rp 29,138 triliun kepada 10 juta penerima manfaat;

2. Program Sembako, telah tersalurkan Rp 30,978 triliun kepada 19,41 juta penerima manfaat;

3. Program Sembako Jabodetabek, telah tersalurkan Rp 4,407 triliun kepada 1,9 juta penerima manfaat;

4. Program Bansos Tunai Non-Jabodetabek, telah tersalurkan Rp 24,787 triliun kepada 9,18 juta penerima manfaat;

5. Program Kartu Pra Kerja, telah tersalurkan Rp 16,617 triliun kepada 4,86 juta penerima manfaat;

6. Program BLT Dana Desa, telah tersalurkan Rp 11,73 triliun kepada 7,55 juta penerima manfaat;

7. Program Banpres Produktif dan Banpres Modal Kerja Rp 14,183 triliun, sudah diterimakan kepada 5,9 juta penerima manfaat yaitu UMKM,

8. Program Subsidi Gaji, telah tersalurkan Rp 10,8 triliun kepada 9 juta penerima manfaat;

9. Program Diskon Listrik, telah tersalurkan Rp 3,455 triliun kepada 31,4 juta penerima manfaat.

Sumber:BeritaSatu.com

 

Diberdayakan oleh Blogger.