Pemda Jambi Perkuat Disverifikasi Pangan Lokal Non Beras



JAMBI - Guna mencegah terjadinya krisis pangan, Pemerintah Daerah (Pemda) Jambi memperkuat gerakan diversifikasi pangan lokal. Karena saat ini konsumsi beras masyarakat di Provinsi Jambi cukup besar lebih dari 33 ribu ton per bulan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Amir Hasbi menerangkan, besarnya jumlah konsumsi beras masyarakat Jambi tersebut mendorong Pemda Jambi untuk menguatkan gerakan diversifikasi pangan lokal.

Jika dalam sehari kebutuhan konsumsi beras masyarakat sebesar 300 gram saja, maka kebutuhan untuk 3.6 juta jiwa masyarakat Jambi mencapai 1103 ton per hari atau sebanyak 33.090 per bulan.

"Kalau satu kali saja tidak makan nasi dalam satu bulan akan menghemat konsumsi beras sebesar 13.236 ton," ucap Amir Hasbi.

Dengan adanya program dari pusat ini, Gubernur Jambi sebagai kepala pemerintahan tingkat satu dapat memberi himbauan kepada bupati dan walikota se Provinsi Jambi.

Dikatakan, gerakan diversifikasi pangan lokal diikuti oleh 33 provinsi di Indonesia, yang dilasakanakan serentak secara virtual dipimpin Menteri Pertanian RI.

"Sebenarnya pengolahan bahan makanan non beras ini telah kita lakukan, namun perlu ditingkakan. Selama ini pengolahan pangan lokal dijadikan pangan pokok bagi masyarakat dalam bentuk kue maupun jajanan," tambahnya.


Sementara itu, Staf Ahli Pemerintah Provinsi Jambi Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sri Anggunaini mengatakan, gerakan diversifikasi pangan lokal oleh kementerian pertanian merupakan langkah tepat untuk mengatasi tingkat ketergantungan konsumsi beras.

"Diharapkan program ini dapat mencapai sasaran dalam menurunkan ketergantungan terhadap konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat," pungkasnya. (ref)

Diberdayakan oleh Blogger.