Merindu Mi Gomak, Spageti ala Tanah Batak


Jakarta - Kita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia, kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya.

Kita pun punya cara tersendiri dalam mengartikan kebanggaan terhadap tanah air ini. Melalui Lomba Share Your Stories Bulan Agustus: Bangga Indonesia ini, Sahabat Fimela bisa berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang tentang hal tersebut.

Oleh: Ester Miranda

Saya orang Indonesia. Kalau mau lebih spesifik lagi, saya lahir di tanah Batak. Menghabiskan hampir 17 tahun di tanah Batak membuat saya jatuh cinta dan susah melupakan kampung halaman kemana pun kaki saya berpijak. Budaya, pemandangan, dan tentunya makanan yang selalu terngiang pun dirindukan jika sudah jauh dari rumah.

Bicara tentang makanan, ada satu kuliner khas tanah Batak, yang wajib saya santap jika sedang pulang ke kampung halaman. Jika Italia punya spageti, maka Indonesia punya mie gomak. Siapapun yang pernah berkunjung ke tanah Batak pasti mengenal makanan ini.

Mie gomak sebenarnya adalah mi lidi biasa. Lalu apa yang membuat dia spesial? Dari namanya saja, “gomak” berarti “digenggam pakai tangan”, sudah mendeskripsikan cara penyajian mi ini. Terdengar berbeda dari penyajian mi pada umumnya yang menggunakan sumpit. Tenang saja, para penjual mi gomak sebelumnya sudah membersihkan tangannya

atau menggunakan sarung tangan plastik sebelum menggenggam minya, kok.
Mi Gomak

Nama mi gomak tetap melekat meskipun dewasa ini, penyajiannya sudah jarang “digomak” dengan tangan langsung. Selain cara penyajian, mi gomak juga memiliki bumbu khas di dalamnya, andaliman. Bumbu yang memberikan sensasi berbeda di lidah ketika kita menyantapnya. Pedas, kecut, sedap. Andaliman juga hanya bisa tumbuh di daerah tertentu, tanah Batak salah satunya.

Perpaduan inilah yang membuat mi gomak menjadi kuliner unik yang bisa dinikmati kapan pun. Biasanya, sembari merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, banyak pedagang mi gomak yang akan membuka lapaknya. Siap mengisi perut-perut kosong yang sudah mengikuti upacara bendera ataupun lomba panjat pinang.

Namun, situasi tahun ini membuat saya harus mengurungkan niat untuk kembali ke kampung halaman dan menahan rindu untuk menikmati kuliner ini sedikit lebih lama lagi. Semoga Indonesia segera pulih, agar banyak orang bisa merasakan nikmatnya mi gomak,
spageti ala Tanah Batak.

sumber : fimela.com
Diberdayakan oleh Blogger.