Membedah Kekuatan PSIS Dalam Lanjutan Liga 1 2020: Optimistis Tinggi

SEMARANG  - PSIS Semarang antusias menyambut kembali Liga 1 2020 yang akan dimulai 1 Oktober mendatang. Tim kebanggaan masyarakat Kota Lumpia itu tidak ingin membuang kesempatan tampil hebat meski kompetisi dalam status darurat pandemi COVID-19.

Setelah lebih dari lima bulan tanpa aktivitas pertandingan resmi, gairah untuk kembali tampil di lapangan hijau kembali. Terutama para pemain yang seperti sudah sangat gatal untuk bermain dan memberikan prestasi apik untuk tim kebanggaan.

Meskipun dipastikan tidak akan ada tim yang terdegradasi, PSIS Semarang tidak bersantai. Tim ini tetap memiliki ambisi besar, setidaknya memperbaiki posisi di klasemen yang lebih baik.

Seperti diketahui, PSIS menjalani musim kurang baik pada 2019, yakni terseok-seok hingga mendekati jurang degradasi. Padahal dalam tahun pertamanya di Liga 1 2018, prestasi PSIS cukup apik dengan menyegel peringkat sepuluh klasemen akhir.

Kepercayaan diri PSIS Semarang sedang meninggi terutama melihat pencapaian apik pada pekan-pekan awal Liga 1 2020. Septian David Maulana dkk. menorehkan enam poin dari tiga pertandingan.
Kepercayaan Diri

Tim pujaan Panser Biru dan Snex ini punya modal yang cukup apik dalam lanjutan kompetisi nanti, yakni posisi papan atas klasemen yang membuat kepercayaan diri tinggi.

PSIS Semarang telah melakoni tiga pertandingan sebelum kompetisi ditangguhkan akibat pandemi COVID-19. Meski kalah dari Persipura Jayapura pada pekan pertama, PSIS bangkit dengan menumpas lawan-lawannya.

Tuan rumah Persela Lamongan mereka pecundangi dan Arema FC dibuatnya babak belur di kandang sendiri, saat masih tampil di Stadion Moch Soebroto, Magelang. Dengan hasil enam poin, PSIS untuk sementara bertengger di peringkat kelima klasemen.

Sebuah pencapaian yang membuat anak asuh Dragan Djukanovic makin percaya diri. PSIS seperti memiliki kedalaman skuat yang merata pada musim ini, hingga cukup sulit bagi lawan mengatasi permainan mereka.

Meski demikian, Dragan Djukanovic memiliki pekerjaan rumah yang menumpuk. Satu di antaranya adalah masa persiapan yang cukup mepet menjelang berlanjutnya kembali Liga 1. PSIS memiliki masa persiapan sekitar satu bulan ke depan.

Kondisi itulah yang membuat Dragan Djukanovic dan para asistennya harus bisa membuat pemain kembali beradaptasi. Suasana kompetisi yang hilang dalam lima bulan terakhir, wajib dikembalikan dalam waktu sekejap.

Untuk membangun kembali kekuatan timnya dalam mengarungi kompetisi, Dragan mengaku tidak mudah. Pelatih asal Montenegro itu menyebut waktu untuk melakukan persiapan jelang kompetisi idealnya adalah 60 hari.

"Cukup sulit, tapi kami harus melakukan sesuatu agar membuat tim ini menjadi baik lagi. Saya menyusun program yang harapannya membuat PSIS siap menghadapi lanjutan kompetisi," tutur Dragan Djukanovic, Jumat (21/8).

Satu hal yang cukup dikhawatirkannya adalah kondisi para pemainnya. Rehat kompetisi hingga lima bulan lebih, membuat pemain hanya berlatih secara mandiri.

Faktor lain yang membuat PSIS cukup percaya diri menghadapi lanjutan kompetisi adalah bermain di rumah sendiri. Manajemen klub menyiapkan Stadion Citarum di Kota Semarang sebagai markas mereka.

PSIS tidak perlu lagi harus mengungsi atau menjadi tim musafir, seperti dalam dua musim terakhir mereka bermarkas di Magelang. Meski kompetisi nanti tidak melibatkan penonton, setidaknya skuat PSIS nyaman karena bermain di kotanya sendiri.

"Kami yakin saat kompetisi berlangsung nanti, semuanya menjadi lebih baik. Terpenting adalah semua sudah kembali, dan menjalin kekompakan," lanjut eks pelatih Borneo FC ini.
Ulasan Antarlini

Kekompakan PSIS Semarang cukup teruji sebelum kompetisi terhenti lima bulan lalu. Antarlini di dalam tim ini begitu padu, mulai dari penjaga gawang sampai barisan penakluk gawang lawan.

Penjaga gawang Jandia Eka Putra dan Joko Ribowo secara bergantian dipercaya menjaga mistar gawang PSIS. Kualitas dua kiper ini tidak perlu diragukan lagi sehingga Dragan Djukanovic tidak terlalu pusing jika satu di antaranya harus absen.

Demikian halnya dengan barisan belakang. Frendi Saputra dan Fredyan Wahyu menjadi andalan bagi bek sayap PSIS Semarang. Terlebih saat Fredyan Wahyu tetap dipertahankan oleh PSIS, setelah diincar tim Liga 2, PSMS Medan.

Hanya yang sedikit diragukan adalah belum kembalinya bek tangguh asal Brasil, Wallace Costa. Eks pemain Persela Lamongan ini masih berada di kampung halamannya, menunggu saat yang tepat kembali ke Indonesia.

Lini tengah pun juga demikian, PSIS tampaknya merindukan sosok Flavio Beck Jr yang juga masih di negara istrinya, Kroasia. Padahal kehadirannya akan membuat keseimbangan sektor tengah Mahesa Jenar terjaga.

Beruntung PSIS masih memiliki Jonathan Cantilana, gelandang jangkar asal Palestina berdarah Chile yang kerap menjadi pemecah kebuntuan. Dirinya akan ditopang gelandang enerjik Finky Pasamba.

Untuk lini depan, PSIS tetap kembali akan mempercayakan kepada sosok Hari Nur Yulianto, striker senior sekaligus mesin gol PSIS. Sambil menanti kedatangan bomber maut asal Brasil, Bruno Silva, yang masih berada di negaranya.

PSIS tak perlu khawatir untuk barisan depan, karena masih ada nama Septian David Maulana yang mulai menemukan permainan terbaik pada musim keduanya bersama Mahesa Jenar. Dalam lanjutan Liga 1 kali ini, PSIS juga akan memaksimalkan potensi pemain mudanya.

Tegar Infantrie, Pratama Arhan, Kartika Vedhayanto, Alfeandra Dewangga, Mahir Raja, hingga rekrutan anyar, Galih Trianggoro Mahmud bisa menjadikan kompetisi nanti sebagai ajang unjuk gigi. Patut ditunggu kiprah jagoan Jawa Tengah dalam mengarungi persaingan di lanjutan Shopee Liga 1 2020 ini.

sumber : bola.com
Diberdayakan oleh Blogger.