Harus Menerapkan 3 M, Akhirnya Bioskop di Jakarta Dibuka Kembali



JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edy Marsudi mendukung rencana Gubernur DKI Anies Baswedan membuka kembali bioskop meski di tengah masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

"Setuju dibuka, semua pengusaha pasti punya karyawan dan mereka punya keluarga, jadi kita harus manusiawi juga," kata Prasetio Edy Marsudi di Jakarta, Rabu.

Prasetyo menegaskan jika pembukaan bioskop dilakukan, pengelola harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Silahkan protokol kesehatan dijaga, misalkan, kapasitas 100 orang, tetapi dibuka hanya untuk 30 orang saja," kata Prasetyo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera membuka operasional bioskop usai berdiskusi dengan Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 dan kementerian terkait.

"Jadi kesimpulan dari pertemuan tadi adalah dalam waktu dekat ini kegiatan bioskop di Jakarta akan kembali dibuka dan protokol kesehatan akan ditegakkan," kata Anies saat menyampaikan keterangan di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Pemprov menerapkan sejumlah aturan diantaranya pemesanan tiket yang semuanya harus dilakukan secara daring dan tidak ada pembelian tiket di lokasi.

Pengelola bioskop harus menerapkan 3 M (memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak) bagi pengunjung dan petugas. Selain itu mengatur antrean masuk dan keluar lewat pintu berbeda.

Selanjutnya mengatur tempat duduk di dalam studio. Penyediaan fasilitas pendukung 3M termasuk penyediaan face shield serta masker bagi pengunjung serta pembersihan teratur dan sesering mungkin.

Mendukung

Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono mendukung pembukaan kembali bioskop seperti yang diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta karena pertimbangan bisnis dan kebutuhan karyawan yang terancam pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Saya setuju dengan catatan protap COVID-19 harus benar-benar ekstra ketat dan dikasih warning dulu, kira-kira buka sekian hari dengan catatan tidak ada pelanggaran sedikitpun," kata Mujiyono saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Kalau pelanggaran tersebut terjadi, Mujiyono menegaskan, jangan ada maaf atau keringanan lagi, harus langsung dilakukan penutupan, meski pemprov juga harus memikirkan potensi PHK.

"Tutup aje kalo bandel, tapi satu-satu sisi harus dipikirkan juga PHK ini bener-bener mengancam warga loh, kemungkinan juga karyawan bioskop juga kena," katanya dilansir Antara.

Negara Asing

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut rencana pengoperasian bioskop di tengah pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) merujuk berbagai studi yang dilakukan di berbagai negara.

"Satgas penanganan COVID-19, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Parekraf membahas hal ini. Kami merujuk pada studi dan kajian para pakar terkait dengan penanganan dan pengelolaan kegiatan di dalam bioskop yang sudah dilakukan di berbagai negara," kata Anies di BNPB, Jakarta, Rabu.

Anies menyebut dirinya melihat pada saat ini ada 47 negara yang kegiatan bioskopnya sudah berjalan seperti biasa. "Bahkan kalau di Korea Selatan selama masa pandemi, termasuk di puncak pandemi mereka, di Korea itu bioskop tidak ditutup," ucapnya.

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.