Cerita Gyani Joao Manuel: Target Tembus Tim Utama Volendam dan Timnas Indonesia U-19

Jakarta - Sosok Gyani Joao Manuel belakangan jadi sorotan menyusul keinginannya memperkuat Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 tahun depan.

Gyani yang berposisi bek kanan ini, kini memperkuat FC Volendam, klub Eerste divisie (Liga 2) Belanda. Ia berpeluang memperkuat Timnas Indonesia karena ibunya berdarah Indonesia asli.

Dalam channel YouTube Yussa Nugraha, Gyani mengaku kakek dan neneknya adalah warga Surabaya yang pindah ke Belanda usai Perang Dunia II.

"Saya tentu senang kalau mendapat panggilan timnas U-19. Apalagi bisa bermain di Piala Dunia U-20 tahun depan. Mama tentu mendukung," kata Gyani.

Meski mengaku tak pernah ke Indonesia, Gyani bisa mengucapkan sejumlah kata atau kalimat Indonesia.

"Saya juga sering menyantap nasi dan ayam goreng di rumah. Mama juga kalau lagi kesal atau marah, sering mengucapkan kalimat Indonesia. Saya ingin suatu saat bisa berkunjung ke Indonesia," terang Gyani.

Selama ini, keinginan Gyani itu terkendala oleh kondisi kesehatan ayahnya. "Ayah memiliki riwayat penyakit yang hanya bisa ditangani di Belanda karena fasilitasnya lebih lengkap."

Selain makanan dan bahasa, Gyani juga kerap menyaksikan partai Liga 1 di televisi. Ia pun mengungkapkan senang dengan aksi suporter klub yang berlogo singa (maksudnya Arema FC).

"Saya hanya tahu sedikit tentang sepak bola Indonesia. Saya juga mengikuti perkembangan Irfan Bachdim yang sudah berstatus pemain Timnas Indonesia," tutur Gyani.
Tim Utama Volendam

Saat ini, Gyani berstatus sebagai pemain tim pelapis di Volendam. Meski begitu, ia tetap berpeluang menembus tim utama bila dinilai menunjukkan perkembangan yang baik di tim pelapis.

Apalagi, Giany sudah terbilang lama di Volendam.Gyani dipantau oleh tim pencari bakat Volendam ketika memperkuat tim Argon U-15, klub amatir asal Midjrecht, desa kecil di Provinsi Utrecht. Dari desanya, Gyani memerlukan waktu sekira 50 menit berkendara mengunakan mobil ke Volendam.

"Saat itu, Argon berujicoba dengan Ajax. Usai pertandingan tim pemantau pemain dari Volendam menawarkan saya bergabung dengan tim akademi mereka. Saat itu, saya masih berusia 12 tahun," tuturnya.

Setelah tiga tahun menimba ilmu di akademi, Gyani mulai mendapatkan menit bermain di tim U-17. Berkat aksinya, Gyani pernah masuk dalam program KNVB Future. Dari situ, ia pernah dipanggil mengikukti seleksi Timnas Belanda U-17.

"Tapi, saya tak jadi ikut karena lagi cedera engkel," kata Gyani.

Saat bermain di kompetisi U-17, Gyani menunjuk dua pemain PSV Eindhoven yang kerap merepotkannya yakni Jeremy Antonisie dan Jaden Braaf. Nama terakhir kini memperkuat klub elite Inggris, Manchester City.
Tim Impian

Pada kesempatan itu, Gyani juga menjawab pertanyaan seputar 11 pemain di tim impiannya. Untuk posisi kiper, ia menunjuk Jan Oblaak, kiper Atletico Madrid yang di matanya memiliki insting dan refleks yang bagus.

Sementara dua bek sayap, ia memilih Trent Alexander-Arnold (Liverpool) dan Marcello (Real Madrid). Keduanya dinilai sangat pas untuk mendampingi duet stoper, Sergio Ramos dan Virgil van Dijk.

Sementara di lini tengah, Gyani memplot Kevin de Bruyne (Manchester City) sebagai sosok yang pas sebagai gelandang yang berdiri di belakang tiga penyerang.

Carlos Henrique Casemiro (Real Madrid) dan Frenkie de Jong (Barcelona) berperan sebagai gelandang jangkar.Trio lini depan pilihan Gyani adalah Neymar, Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappé.

"Selain memiiki skill tinggi, ketiganya adalah pencetak gol buat tim yang dibelanya," pungkas Gyani.

sumber  bola.com
Diberdayakan oleh Blogger.