Sudirman : Pemprov Akan Salurkan Dana Stimulus Koperasi dan UMKM


JAMBI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Penjabat Sekretaris Daerah (Pj.Sekda) Provinsi Jambi H.Sudirman,SH.MH menyatakan akan memberikan dukungan kepada pegiat koperasi dan UMKM agar terus bergiat di masa pandemi Covid-19 ini.

Sudirman menyatakan bahwa presiden telah memrogramkan akan menggelontorkan dana Rp1 triliun demi meningkatkan kinerja koperasi dan UMKM. “Untuk para pegiat koperasi dan UMKM, presiden berharap agar aktivitas ekonomi berjalan meskipun ditengan kondisi Covid-19. Tidak bisa lagi kita hanya fokus pada penanganan Covid-19.

Tetapi gerakan ekonomi harus tetap mulai dilakukan. Presiden tadi sudah menyatakan akan menggulirkan untuk aktivitas koperasi dan UMKM sekitar Rp 1 triliun, akan segera disalurkan kepada pegiat Koeprasi dan UMKM,” ujar Sudirman usai mengikuti Video Conference dengan Presiden RI tentang Penyerahan Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Koperasi, di Ruang Utama Kantor Gubernur Jambi, Kamis (23/7/2020).

Sudirman juga menyatakan, alasan digulirkan dana ini karena kondisi ekonomi nasional di kuartal kedua ini sudah memasuki minus 4, sehingga di kuartal ketiga presiden berharap bisa kembali melaju jangan sampai minus lagi. “Oleh karena itu, kita Pemerintah Daerah, koperasi dan UMKM digerakkan oleh presiden untuk mengaktifkan kehidupan ekonomi. Dan, sumber-sumber ekonomi bisa terlaksana,” kata Sudirman.

Untuk besaran dana, disalurkan oleh pemerintah pusat, bagi UMKM di Provinsi Jambi belum bisa dipastikan, karena menunggu guliran dari pemerintah pusat.

Namun, menurut Pj. Sekda, di Pemerintah Provinsi Jambi ada juga alokasi dana total dana Rp200 miliar untuk penanganan Covid 19, termasuk di dalamnya untuk Jaringan Pengaman Sosial, kesehatan, alokasi untuk penanganan masalah perekonomian yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM. “Pemerintah misalnya akan memberikan bantuan berupa subsidi. Misalnya koperasi dan UMKM meminjam dengan membayar biaya pokoknya, sedangan pemerintah membayar bunganya. Skema-skema ini harus segera dirancang oleh Dinas Koperasi dan UMKM termasuk Dinas Perindag. Memang kita harus hati-hati memilah, karena usaha dan kegiatan yang dilakukan harus memberi profit, jangan sampai asal menggulirkan,” ungkap Sudirman.

Sebelumnya, dalam video conference, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta agar stimulus bagi pelaku UMKM dan koperasi secepatnya digulirkan untuk mengurangi imbas pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. “Saya juga perintahka, cepat berikan yang namanya relaksasi, berikan restrukturisasi kepada UKM dan koperasi secepat-cepatnya,” tegas Jokowi.

Jokowi menyampaikan, total dana pemulihan ekonomi nasional untuk KUMKM mencapai Rp123,46 triliun. Nilai tersebut terbagi dalam beberapa pos antara lain, Rp35,28 triliun untuk subsidi bunga, dan belanja imbal jasa penjaminan sebesar Rp 5 triliun. Kemudian Rp2,4 triliun untuk PPh final yang ditanggung pemerintah, lalu Rp78,78 triliun untuk penempatan dana restrukturisasi.

Presiden menyatakan, sangat penting diberikan pelonggaran kredit tersebut agar sektor koperasi dan UMKM tidak terkena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Sebab saat ini, ada 215 negara yang sama keadaannya dengan Indonesia yakni terkena dampak pandemi Covid-19. “Kena krisis ekonomi, sama persis. Oleh sebab itu, kita berharap di kuartal ketiga kita sudah harus naik lagi,” jelas presiden.

Presiden mengajak semua pihak untuk bekerja sama menumbuhkan ekonomi dalam negeri. “Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak menumbuhkan ekonomi agar tidak makin turun tapi bisa diungkit lagi naik. Bagaimana mengendalikan Covid-19 dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan bukan hal yang mudah,” tutur Jokowi.

Penulis : Maria
Edit : Mustar
Foto : Roni
Diberdayakan oleh Blogger.