Petani di Sarolangun Produksi Kopi SAD Batin Talisak


SAROLANGUN - Petani di telah membudidayakan tanaman kopi liberika. Budidaya kopi jenis ini sebagai upaya pengembangan potensi alam di Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Sarolangun.

"Saat ini gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sungai Telisak di Desa Sepintun telah memproduksi kopi liberika yang diberi nama Kopi SAD Batin Talisak," terang Ketua Gapoktan Desa Sepintun Mahroni, Jumat (31/07/20).

Desa Sepintun ialah salah satu desa di Provinsi Jambi yang menyimpan potensi sumber daya alam (SDA) sektor pertanian. Diantaranya ada tanaman kopi, madu hutan dan banyak lagi yang dapat dimanfaatkan, guna meningkatkan ekonomi masyarakat.

Menurut Mahroni, produksi pertama Kopi SAD Batin Talisak disambut baik berbagai pihak. Masyarakat Desa Sepintun sangat antusias, ditandai banyaknya petani mulai menanam kopi. Apalagi hasil produksi itu dalam waktu dekat akan dilounching.

"Pun demikian, guna mensukseskan budidaya pertanian yang kami kembangkan, tak terlepas dari dukungan semua pihak," sebutnya.

Karena, lanjut Mahroni, dalam mengembangkan sektor yang satu ini, para gapoktan masih banyak kekurangan fasilitas penunjang untuk produksi.

"Jadi harus didukung, terutama oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," tambahnya.

Dalam membudidayakan kopi liberika ini, para petani didampingi konsultan dari Yayasan Cappa. Dirinya berharap dengan diproduksinya kopi SAD Batin Talisak ini dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jambi belum lama ini telah melepas ekspor kopi Kabupaten Kerinci sebanyak 15, 9 ton ke Singapura melalui Pelabuhan Talang Duku, Jambi.

"Akhirnya bisa lakukan ekspor langsung melalui Jambi, biasanya melalui Belawan Medan, Teluk Bayur Padang, bahkan Teluk Panjang Lampung," kata Gubernur Jambi Fahcrori Umar, Selasa (28/7/20) saat melepas ekspor kopi Kerinci. (nus/ref)
Diberdayakan oleh Blogger.