Habitat Gajah Sumatra di Kawasan TNBT Terganggu


JAMBI - Konflik antara manusia dengan gajah yang terjadi di Provinsi Jambi akhir-akhir ini disebabkan masih maraknya pratik ilegal logging (pembalakan liar) di Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

"Kalau pembalakan liar ini terus dibiarkan, Gajah Sumatra yang hidup di kawasan tersebut akan terganggu karena habitat alam tempat hidup Gajah Sumatra menjadi berkurang," terang Penjabat Sekda Provinsi Jambi Sudirman, di Jambi, Kamis (9/7/20).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menurut Sudirman telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemrov Sumbar) terkait pelestarian alam di kawasan TNBT. Karena kawan hutan lindung ini berbatasan dengan Provinsi Sumbar.

Persoalan ini menjadi urusan serius Pemerintah Provinsi Jambi guna menyelamatkan kawasan tersebut. Bahkan persoalan ini dibahas dalam Sosialisasi Forum Kolaborasi Pengelola Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Koridor Hidupan Liar di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh Kabupaten Tebo, di salah satu hotel di Jambi, Kamis (9/7/20).

Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Tebo Sukandar, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian LHK yang diwakili oleh Kepala Seksi Pengawetan INSITU Kris Manko Padang, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Koordinator Nasional FP-II dan Gubernur Jambi Fahcrori Umar yang diwakilkan kepada Penjabat Sekda Provinsi Jambi, Sudirman.

Dikatakan, kawasan TNBT merupakan hutan tropis dataran rendah terletak di pusat Pulau Sumatera dan merupakan rumah bagi bermacam satwa karismatik dan terancam punah seperti Harimau Sumatera, tapir, trenggiling dan Gajah Sumatera, serta habitat bagi pelestarian orang utan termasuk keberlangsungan hidup Gajah Sumatera di alam liar sangat tergantung pada kemampuan kelestarian dan habitatnya. (ref)


Diberdayakan oleh Blogger.