3 Kesalahan Penggunaan Hand Sanitizer Menurut WHO

JAKARTA - Selain mengenakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer juga menjadi bagian dari kebiasaan baru. Setiap mall, gerai, dan ritel menyediakan hand sanitizer di seluruh area agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Dengan harapan, membantu menurunkan risiko masyarakat terhadap paparan virus.

Namun kenyataannya ada yang salah dari penggunaan hand sanitizer. Mulai dari frekuensi penggunaan, jumlah yang digunakan, hingga cara mengaplikasikan hand sanitizer itu sendiri.
WHO pun merilis sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan masyarakat saat menggunakan hand sanitizer. Akibatnya, hand sanitizer tidak lagi menjadi efektif untuk menangkal bakteri dan virus. Kesalahan apa sajakah itu?

1. Pelit hand sanitizer

Menurut Center for Disease Control, kamu membutuhkan hand sanitizer yang cukup untuk menutupi seluruh permukaan tangan. Umumnya, seseorang merasa hanya menggunakan hand sanitizer sudah cukup untuk membunuh kuman. Padahal, cara kerja hand sanitizer berbeda dengan sabun cuci tangan yang benar-benar menghilangkan kuman dari kulit meski digunakan sedikit. Hand sanitizer hanya membunuh kuman ketika ia bersentuhan dengan tangan.


2. Hanya diaplikasikan di beberapa area

Alkohol 60% yang terkandung dalam hand sanitizer hanya akan efektif membunuh di seluruh area tangan jika diaplikasikan secara menyeluruh. Sayangnya, banyak orang yang hanya mengaplikasikan hand sanitizer di area jari-jari saja. Kamu harus mengaplikasikan hand sanitizer di seluruh area tangan, termasuk punggung tangan.

3. Tidak membiarkan hand sanitizer kering

Alkohol yang ada pada hand sanitizer memang akan menguap dan kering dengan sendirinya. Namun hal ini tentu tetap membutuhkan waktu untuk membuat hand sanitizer benar-benar mengering sempurna dari tangan. Jangan pegang apapun jika tangan masih basah karena hand sanitizer. Gosok terus tangan yang basah selama 20-30 detik hingga benar-benar kering.

sumber : fimela.com

Diberdayakan oleh Blogger.