Fahcrori Sambut Baik Usulan Perkuatan Konektivitas Jambi - Bengkulu
JAMBI - Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum menyatakan menyambut baik usulan
Gubernur Bengkulu, H.Rohidin Mersyah tentang penguatan konektivitas Provinsi
Bengkulu dengan Provinsi Jambi, dalam Pertemuan Gubernur Jambi dengan
Gubernur Bengkulu tentang penguatan konektivitas antar wilayah, di VIP Room
Dumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (23/6) sore.
Dalam pertemuan rapat koordinasi kedua gubernur
tersebut, Gubernur Bengkulu H.Rohidin Mersyah mengemukakan pentingnya perkuatan
konektivitas (keterhubungan) Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Jambi sebagai
provinsi yang bertetangga, yakni dengan mengusulkan pembukaan jalan baru yang
menguhubungkan Kabupaten Mukomuko di Provinsi Bengkulu dengan Kabupaten Kerinci
di Provinsi Jambi, dengan jarak kurang lebih 40 Km, dan pembukaan jalan yang
menghubungkan Kabupaten Lebong di Provinsi Bengkulu dengan Kabupaten Merangin
di Provinsi Jambi, dengan jarak kurang lebih 35 Km.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi dan
Gubernur Bengkulu pun menandatangani pernyataaan bersama untuk meningkatan
konektivitas Provinsi Jambi dengan Provinsi Bengkulu.
Fachrori mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi
akan membahas usulan Gubernur Benngkulu kepada instansi terkait, termasuk
dengan instansi teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai TNKS,
Pemkab Merangin, dan Pemkab Kerinci. “Pada prinsipnya, Pemprov Jambi menyambut
baik usulan program ini,” ujar Fachrori.
Fachrori mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan
tindak lanjut dari kesepakatan bersama para gubernur se Sumatera yang telah
ditandatangani dalam bentuk Piagam Memorandum of Raflesia, pada Forum Rapat
Koordinasi Gubernur se Sumatera di Bengkulu pada Tahun 2019, serta sebagai Langkah
lanjutan dari hasil pertemuan gubernur se Sumatera dengan Bappenas pada Rapat
Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021 antara Bappenas
dengan para gubernur se Sumatera tanggal 4 Maret 2020.
“Kedua Provinsi harus dapat saling mendukung dan
bersinergi, agar dapat sama-sama berkembang maju dalam berbagai hal, terutama
dalam konteks kesejahteraan masyarakat, terlebih lagi Provinsi Jambi dan
Provinsi Bengkulu, selain berbatasan langsung, juga memiliki kedekatan sosial,
budaya dan kultural. Oleh karena itu, saya menyambut baik dan mengapresiasi
keinginan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menginisiasi rencana
kerjasama ini. Untuk itu, kiranya kedua belah pihak dapat segera menyiapkan
langkah-langkah dan kajian menyeluruh dan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, agar pelaksanaannya nanti dapat berjalan lancer,”
ujar Fachrori.
Gubernur Bengkulu, Dr.H.Rohidin Mersyah
menjelaskan potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu, diantaranya Pelabuhan
Pulai Baai (rencana KEK), dan hasil alam dari Bengkulu. Ia menyatakan bahwa
pembukaan jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Provinsi Bengkulu dengan
dua kabupaten di Provinsi Jambi (Mukomuko – Kerinci dan Lebong – Merangin)
tentunya ditujukan untuk peningkatan ekonomi kedua belah pihak, untuk
kesejahteraan masyarakat.
Rohidin mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah
sangat siap dengan dokumen perencanaan usulan pembukaan jalan tersebut, bahkan
sudah memplot anggarannya untuk tahun 2021. Ia merencanakan untuk melakukan
kerjasama dengan Pangdam II/Sriwijaya untuk membuka jalan baru dimaksud.
“Salah satu poin penting Memorandum of Raflesia
adalah membuat konektivitas antar provinsi di Sumatera itu betul-betul
terhubung, kemudian kita membuat sebuah kawasan ekonomi baru di Kawasan Barat
karnea memang beberapa pelabuhan besar itu ada di Samudera Hindia, disamping
untuk pengamanan wilayah terkait dengan Kawasan Barat Sumatera itu adalah zona
merah untuk kejadian bencana alam gempa maupun tsunami. Maka konektivitas
Bengkulu – Jambi menjadi kebutuhan yang sangat mendesak, untuk bisa kita
realisasikan secara bersama-sama,” ujar gubernur Bengkulu.
“Ada dua poros utama yang kita sepakati, pertama Kabupaten
Mukomuko – Kerinci, kedua Kabuapten Lebong – Merangin. Kedua poros ini tidak
saja mempersingkat rentang kendali transportasi maupun mobilitas orang yang
menghubungkan kedua kabupaten, tetapi lebih pada pengamanan masyarakat jalur
evakuasi. Namun, karena berada di kawasan Taman Nasional maka kesepakatan yang
terbentuk dan kesesuaian dengan tata ruang wilayah Sumatera, tentu nanti akan ada
pembahasan secara teknis dengan Balai Konservasi untuk wilayah Taman Nasional
Kerinci Seblat maupun lanjutan Taman Nasional Bukit Barisan, dengan kementerian
teknis terkait,” jelas gubernur Bengkulu.
Penulis : Mustar
Foto : Adi