Warga Terinfeksi Covid-19 Dikarantina Taliban


KABUL- Khairullah, warga sebuah desa di provinsi Jawzjan, utara Afghanistan, mengatakan bahwa sumber daya di desanya sangat tipis di tengah pandemi corona virus yang tengah merebak di negaranya.
 
"Hanya ada satu pusat kesehatan di distrik kami dengan 10 tempat tidur dan beberapa petugas kesehatan. Pasokan obat rendah dan saya mendengar bahwa Taliban juga telah meminta pejabat pemerintah untuk membawa lebih banyak obat-obatan," kata Khairullah, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (6/4/2020).

Sementara Taliban mungkin tidak menghentikan pertempuran, kelompok itu mengatakan mereka telah menganggap serius ancaman virus corona dengan memindahkan pejuangnya dari medan perang untuk kampanye COVID-19.

Kelompok itu telah memberlakukan kuncian di daerah-daerah yang terkena dampak dan bahkan mengkarantina mereka yang dicurigai mengidap virus itu, terutama pengungsi Afghanistan yang kembali dari Iran, negara Timur Tengah yang paling parah dilanda.

"Sekitar dua minggu lalu, mereka mengkarantina dua penduduk desa yang telah kembali dari Iran. Mereka tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka dan kemudian diuji," kata Khairullah.
Di beberapa provinsi utara, Taliban bahkan menahan migran yang kembali dari Iran yang melarikan diri dari fasilitas karantina pemerintah.

Sekitar dua juta pengungsi Afghanistan tinggal di Iran, dengan ribuan di antara mereka dideportasi ke perbatasan barat bersama di provinsi Herat, menjadikannya pusat penyebaran wabah virus corona Afghanistan. (hermansyah)

sumber : harinterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.