UEFA Patok Klasemen Akhir Tentukan ke Liga Champions dan Europa

foto ist

JAKARTA- HanTer - Sebelumnya ada wacana bahwa UEFA akan menerapkan penghitungan koefisien bagi klub yang berhak tampil ke turnamen Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa. Penghitungan dilakukan berdasarkan total poin tertinggi klub saat berpartisipasi di turnamen benua biru dalam lima tahun terakhir.

Akan tetapi, wacana alias regulasi darurat tersebut tidak disetujui asosiasi klub maupun mayoritas federasi sepakbola negara-negara Eropa apabila kompetisi domestik sebuah negara terpaksa harus dihentikan akibat ancaman pandemi global virus corona alias Covid-19.

Setelah melakukan perundingan alot melalui video conference dengan seluruh anggotanya dalam menggodok persyaratan ke Liga Champions dan Europa musim depan, sebuah hasil akhirnya tersepakati. Dimana UEFA serta anggotanya memutuskan untuk mengambil posisi berdasarkan klasemen akhir.

Dengan kata lain, bila kompetisi di sebuah negara gagal untuk dilanjutkan sampai musim berakhir, maka UEFA akan memakai regulasi yang ada. Seperti contoh di Inggris. Empat klub teratas dipastikan lolos ke Liga Champions. Dua klub dibawahnya (5-6) ke turnamen kasta kedua alias Liga Europa.

"Jika turnamen dihentikan lebih awal, maka Asosiasi Sepakbola negara tersebut berhak menentukan klub untuk bermain di turnamen UEFA 2020/21 berdasarkan prestasi olahraga di kompetisi domestik 2019/20," demikian pernyataan UEFA seperti dilansir Football Italia, kemarin.

Namun begitu pada dasarnya UEFA mendesak agar seluruh negara anggotanya untuk menyelesaikan kompetisi liga domestik mereka musim ini, baik secara reguler maupun dengan format yang berbeda. Lain cerita dengan Liga Belgia dan Skotlandia yang telah memutuskan untuk membatalkan lanjutan kompetisi mereka, maka klub yang berhak ke zona Eropa sesuai dengan klasemen terakhir.

"Sebagai hasil dari representasi yang dibuat oleh otoritas sepakbola di Belgia dan Skotlandia, Komite mengakui masalah yang diangkat dan menyetujui Pedoman tentang prinsip kelayakan untuk bermain di turnamen UEFA 2020/21. Pedoman ini mencerminkan prinsip bahwa penerimaan ke turnamen antar klub Eropa selalu didasarkan pada prestasi olahraga," sambung pernyataan itu.

Oleh karena itu, UEFA mendesak Asosiasi dan Liga Nasional untuk mengeksplorasi semua opsi yang memungkinkan untuk memainkan semua kompetisi domestik teratas yang memberikan akses ke kompetisi klub UEFA ke kesimpulan alami mereka.

Namun, UEFA menekankan bahwa kesehatan para pemain, penonton, dan semua yang terlibat dalam sepakbola serta masyarakat luas harus tetap menjadi perhatian utama saat ini.

Skenario yang ideal, jika situasi pandemi mengizinkannya, adalah menyelesaikan kompetisi dalam negeri yang ditangguhkan yang memungkinkan klub sepakbola memenuhi syarat untuk kompetisi klub UEFA berdasarkan prestasi olahraga dalam format aslinya.

Jika hasil tersebut tidak memungkinkan, khususnya karena masalah kalender, akan lebih baik bahwa kompetisi domestik yang ditangguhkan akan dimulai kembali dengan format yang berbeda dengan cara yang masih akan memfasilitasi klub untuk memenuhi syarat berdasarkan prestasi olahraga.

sumber:harianterbit.com

Diberdayakan oleh Blogger.