Adebayor Beri Contoh Kurang Manusiawi


JAKARTA-Para pecinta sepakbola, khususnya Premier League mungkin sudah tak asing dengan Emanuel Adebayor. Eks mesin gol Arsenal dan juga Tottenham Hotspur itu kerap memperlihatkan aksi brilian saat berada didepan gawang, khususnya saat beradu dengan pemain lain dalam duel udara.

Postur jangkar menunjang Adebayor untuk melesakkan gol dari sisi mana saja, baik melalui tendangan keras maupun sundulan mematikannya. Namun seiring berjalannya waktu, karirnya pun seakan tamat. Itu juga tak lepas dari usia yang mulai menua. Kini striker berusia 36 tahun merumput di Liga Paraguay bersama klub Olimpia.

Akan tetapi, pandemi global virus corona membuatnya harus pulang ke tanah kelahiran, Togo. Ketika berada di kampung halaman, tepatnya di kota Lome, ia mengakui merasa jenuh dengan aktivitas keseharian. Sebab ia mengalami isolasi di kotanya.

Kejenuhan pun akhirnya berdampak pada emosi Adebayor. Namun tentu saja sikap emosinya berjalan negatif dan tak patut untuk di tiru. Pasalnya ditengah menjalani fase isolasi, Adebayor melakukan aksi tak manusiawi. Ia enggan berbagi, baik berdonasi maupun lainnya, untuk memerangi virus corona
.
Itu tentu saja berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan para pesepakbola profesional dunia yang turut andil memerangi Covid-19 melalui segala cara yang mereka bisa, seperti rela potong gaji maupun menjual beberapa barang koleksinya, semisal jersey atau kostum bola.

Lain cerita dengan Adebayor. Ia bersikap tak acuh. Ia menolak memberikan sebagian harta untuk disumbangkan guna memerangi masifnya penyebaran virus corona. Sebaliknya, ditengah gelimang harta, ia menikmati jerihnya itu secara pribadi. Sungguh ironis!

"Bagi Anda yang mengatakan saya tidak menyumbang, biarkan saya menjadi sangat jelas, saya tidak menyumbang. Ini sangat sederhana. Saya melakukan apa yang saya inginkan dan makan apa yang saya inginkan. Nantinya, akan ada orang yang akan mengkritik saya karena fakta bahwa saya tidak memberikan sumbangan di Lome (ibukota Togo)," kata dia dikutip Marca, kemarin.
sumber: harianterbit com.
Diberdayakan oleh Blogger.