Warga Menolak Pembangunan JPG di Tanjabar

foto ilustrasi istimewa

JAMBITERBIT.COM, TANJABAR - Warga menolak rencana pembangunan jaringan pipa gas (JPG) oleh PT Mandala Lemang Energy (MLE) di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabar) Jambi, karena warga takut nantinya bisa meledak.

Warga setempat Suroso (40) mengatakan, rencana PT MLE akan membangun jarigan pipa gas bawah tanah dengan kedalaman 1,7 meter tersebut membentang dari Parit Lapis di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara menuju Parit Semau, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjabar.

Alasan lain kata Suroso karena jalur pipa gas tersebut sebagian mengenai kawasan pemukiman penduduk. "Kalau seperti jalur pipa PGN (Perusahaan Gas Negara/red), jalurnya jauh dari hunian warga," ujar Suroso.

Suroso menambahkan, warga akan menyetujui pembangunan jalur pipa gas tersebut jika kedalaman galian 2,5 atau 3 meter. Solusi lain, perusahaan tersebut harus membuat jalur pipa gas yang jauh dari pemukiman warga.

Warga lain menyebutkan hal yang sama. Bahkan dulunya sempat ada wacana pemindahan rumah warga yang terkena proyek jalur pipa. Namun karena tidak memperoleh kesepakatan, pemindahan rumah warga itu batal.

"Tapi sekarang, pihak perusahan berencana membangun jaringan pipa gas melintasi hampir puluhan rumah milik warga," tutur warga ini.

Dia menambahkan, seharusnya pihak perusahaan mempertimbangkan faktor keamanan. Soalnya kebiasaan masyarakat di sana jika membakar sampah selalu di depan rumah.

Kepala Kelurahan Mekar Jaya, Khairul Syahril membenarkan adanya sikap penolakan warga terhadap proyek jaringan pipa gas tersebut.

Alasanya, ya itu tadi. Atau pihak perusahaan harus menuruti kemauan warga untuk menambah kedalaman galian menjadi minimal 2,5 meter.

"Benar, ada ketakutan warga terhadap rencana perusahaan tersebut. Bahkan, ketakutan warga ini juga pernah disampaikan pada pertemuan di kantor camat 19 Februari lalu," ujar Khairul.

Oleh sebab itu menurut Khairul, sebaiknya rencana tersebut ditunda dulu."Saya berjanji akan menindaklanjutinya," tambah Khairul.

Sementara itu, pihak PT MLE belum memberikan keterangan terkait persoalan ini. Karena, Kepala Humas PT MLE Yuan Fanesha saat hendak dikonfirmasi sedang sibuk.

"Saya lagi metting, mau langsung ke Jambi," jawabnya singkat. (ita)

editor : rizalependi
Diberdayakan oleh Blogger.