Silang Pendapat antara Pemerintah Italia dengan Operator Serie A

JAMBITERBIT.COM, ROMA - Terjadi silang pendapat antara operator Serie A (Lega) dengan Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC) dan Kementerian Olahraga Italia terkait jalannya roda kompetisi Serie A di tengah merebaknya wabah virus corona.

Pertandingan Serie A yang digelar pada Minggu (8/3/2020) seharusnya ditiadakan pekan lalu. Kemudian, keluar putusan bahwa laga-laga tersebut tetap ada, namun digelar secara tertutup.

Sebuah pernyataan dari AIC mengenai rencana boikot Serie A pada Minggu (8/3/2020) nyatanya hanya sekadar draft saja tanpa realisasi. Padahal, hal ini didukung penuh oleh Kementerian Olahraga Italia. Berikut bunyi pernyataannya:Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora secara terbuka sepakat dengan Presiden AIC, Damiano Tommasi. Ia mengomplain bahwa Lega Serie A hanya mementingkan uang dari hak siar televisi ketimbang keselamatan.

"Sejak hari pertama ditentukannya status waspada nasional terkait virus corona, Lega Serie A selalu menghormati apa pun itu keputusan pemerintah."

"Hari ini, Lega Serie A tunduk pada keputusan pemerintah yang dikeluarkan pagi ini (Minggu, 8 Maret 2020) oleh Perdana Menteri Conte, yang mengizinkan Serie A digelar tertutup tanpa penonton."

"Adanya delay kick-off laga Parma vs SPAL adalah murni keputusan dari FIGC (PSSI-nya Italia) karena adanya konfrontasi dari AIC. Jadi, penundaan selama 75 menit yang terjadi itu karena AIC ngotot menghentikan liga bahkan sampai mengancam."

"Permintaan AIC membuat kami berada dalam ancaman, sebab mengancam segala aspek, termasuk kepastian gaji para pemain. Lega berpendirian pada keputusan perdana menteri, yakni tetap menggelar Serie A dengan catatan, digelar secara tertutup."

"Adanya pendapat yang kontras dari pihak pemerintah hanya akan menyebabkan kebingungan dan sama sekali tidak membantu sistem sepak bola. Perlu diingat, akar masalahnya adalah menemukan solusi terbaik akibat adanya virus corona."
)

Sumber: Football Italia, bola.com

Diberdayakan oleh Blogger.