Pemerintah Upayakan Stok Bahan Pokok Tetap Terjaga

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga negara, untuk memprioritaskan pasokan kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat selama proses pengendalian penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Kita harus bantu para petani, para pekerja harian, buruh, nelayan dan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), agar daya belinya tetap terjaga, serta terus beraktivitas dan berproduksi," kata Jokowi dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/3/2020).

Jokowi juga meminta, agar semua pihak melakukan refocusing kegiatan serta realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan landasan hukum yang sudah ada, yaitu Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Selain menganjurkan untuk melakukan refocusing dan realokasi, Inpres ini juga memerintahkan agar K/L terkait melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, Jokowi sempat menyatakan bahwa stok pangan Indonesia sejauh ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat tidak perlu panik, terlebih saat menghadapi pandemi virus Corona.

"Saya kemarin sudah cek di Bulog, saya melihat stok kita lebih dari cukup. Apalagi bulan April ini masih ada panen raya, sehingga penyerapan oleh Bulog juga harus diatur," paparnya.

Meskipun cukup, tetapi Jokowi tetap meminta agar jajarannya terus memberi kepastian, terkait ketersediaan dan stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok lain yang diperlukan oleh masyarakat.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan juga meminta agar produksi pertanian tetap berjalan, bahkan ditingkatkan hingga berlipat-lipat.

Apalagi, sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.
"Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus optimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas bahkan ekspor," pungkasnya. (danial)

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.