Erdogan Desak Yunani Buka Gerbang untuk Migran


JAMBITERBIT.COM, DUNIA - Pada bulan lalu, pemerintah Turki mengumumkan bahwa mereka tidak bisa lagi menahan arus pengungsi dari Suriah, dan membuka perbatasannya. Menyusul keputusan ini, diambil di tengah ketegangan di provinsi Idlib Suriah, ribuan migran telah berusaha memasuki Yunani melalui Turki. Satuan polisi dan tentara telah dikerahkan ke perbatasan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta Yunani untuk membuka gerbang bagi para migran. "Hai Yunani! Saya memohon kepada Anda, buka gerbang dan bebas dari beban ini. Biarkan mereka pergi ke negara-negara Eropa lainnya," kata Presiden Erdogan saat pidato televisi di Istanbul, seperti dilansir Sputnik, Minggu (8/3/2020).

Dia menambahkan bahwa akan melakukan perjalanan ke Belgia pada hari Senin untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. "Saya harap sekembali dari Belgia dengan hasil yang berbeda," kata Erdogan.

Penjaga pantai Turki mengatakan pada hari Sabtu bahwa Erdogan telah memerintahkan bahwa mereka melarang pengungsi melintasi perbatasan laut dengan Yunani karena ancaman terhadap keamanan mereka.

Situasi dengan migran di perbatasan Yunani-Turki meningkat pada akhir Februari setelah Ankara mengumumkan telah membuka perbatasannya dengan Uni Eropa bagi para migran dan pengungsi menyusul meningkatnya ketegangan baru-baru ini di provinsi Idlib, Suriah. Segera setelah itu, puluhan ribu migran bergegas ke perbatasan Turki dengan Yunani dan Bulgaria untuk mencoba masuk ke Eropa.

Menurut Turki, salah satu alasan negara itu membuka perbatasannya ke UE adalah kurangnya bantuan dari blok dalam menghadapi aliran migran. Di bawah perjanjian 2016 antara keduanya, Ankara berjanji untuk menahan arus migran ke dalam blok, dengan Brussels berjanji untuk menyediakan dana untuk membantu Turki merawat para pengungsi.

Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Erdogan, menyetujui gencatan senjata di Idlib. Dua pihak juga sepakat untuk membuat koridor keamanan enam kilometer (3,7 mil) utara dan selatan jalan raya M4 di Suriah, yang menghubungkan provinsi Latakia dan Aleppo. (hermansyah)

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.