Anies Baswedan Perpanjang Status Tanggap Darurat Hingga 19 April 2020

ist
JAKARTA - Status tanggap darurat pandemi infeksi virus corona (Covid-19) di wilayah Ibu Kota Indonesia diperpanjang. Hal tersebut diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Sabtu (28/3/2020) sore.

Perpanjangan tersebut dilakukan melihat penyebaran Covid-19 di Jakarta yang terus meningkat. Sebelumnya status tanggap darurat di Jakarta, berlaku dari 23 Maret sampai 5 April, namun kini diperpanjang hingga 19 April 2020.

"Kita perlu sampikan bahwa pembatasan tetap berjalan dan status tanggap darurat di Jakarta akan kita perpanjang. Semula 5 April diperpanjang sampai 19 April," ucap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melakukan konferensi pers di Balai Kota.

"Itu artinya, kegiatan bekerja dari rumah untuk jajaran pemerintahan, Polda dan Kodam terkait sipil, akan terus bekerja dari rumah, bahkan tempat wisata juga penutupannya diperpanjang, hingga kegiatan belajar mengajar juga diperpanjang. Semuanya mengikuti status tanggap darurat yang diperpanjang sampai 19 April," tambah Anies Baswedan.

Keputusan untuk memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19 ini setelah Gubernur Anies, bersama Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya, melakukan rapat bersama membahas antisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di Ibu kota. "Intinya adalah kita menyiapkan semua langkah-langkah antisipasi, semua kemungkinan," tambah Anies.

Anies pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bepergian, kecuali untuk kegiatan yang essensial, terkait dengan kebutuhan pokok dan kesehatan. "Diluar itu kami minta kepada masyarakat untuk tetap tinggal dirumah," harapnya.

Selain itu, Gubernur juga meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak meninggalkan Jakarta ke luar (mudik-Red), khususnya ke kampung halaman.

"Pesan ini sesungguhnya sudah disampaikan berkali-kali dengan tujuan untuk memastikan bahwa bapak, ibu, saudara-saudara sekalian sehat dan bila sekiranya membutuhkan pelayanan kesehatan, kami bisa memberikan bantuan, karena bagaimanapun juga, fasilitas kesehatan yang ada di Jakarta relatif lebih tersedia," ungkapnya.(hermansyah)

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.