Amerika Serikat Saat Ini Memiliki Kasus Coronavirus Terbanyak di Dunia

ist
JAKARTA  - Amerika Serikat sekarang memiliki kasus virus corona yang paling banyak dilaporkan di dunia, melampaui China dan Italia , dengan tiga negara tersebut menyumbang hampir setengah dari infeksi dunia.

AS telah mendaftarkan hampir 86.000 kasus, termasuk kurang dari 800 pemulihan, sementara China menghitung sekitar 81.000 kasus, lebih dari 74.000 di antaranya telah pulih, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS. Untuk bagiannya, Italia telah mencatat lebih dari 80.000 kasus, dengan 10.360 pemulihan dan sekitar 8.200 kematian.

AS telah mendaftarkan sekitar 1.300 kematian, hampir seperempatnya di New York City, tempat rumah sakit kewalahan .

Di China, di mana virus itu diyakini telah ditransfer dari hewan liar ke manusia, Komisi Kesehatan Nasional pada hari Jumat (27/3/2020) melaporkan 55 kasus baru, termasuk 54 kasus yang katanya adalah infeksi impor dalam kedatangan baru-baru ini dari luar negeri.

Tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Wuhan, ibukota provinsi di mana coronavirus  dilaporkan muncul sejak akhir tahun lalu.

Presiden AS Donald Trump, yang baru-baru ini bersikeras menyebut coronavirus baru sebagai "virus Cina",  tweeted pada hari Jumat bahwa ia dan Presiden Cina Xi Jinping melakukan "percakapan yang sangat baik" dan membahas "dengan sangat terperinci tentang Coronavirus yang sedang membinasakan besar bagian dari Planet kita. "

Ekonomi
 
Kerusakan ekonomi akibat pandemi itu meningkat ketika 3,3 juta warga AS memecahkan rekor melamar tunjangan pengangguran dalam satu minggu terakhir, hampir lima kali lipat dari rekor lama yang ditetapkan pada 1982.

Kehilangan pekerjaan telah melanda berbagai sektor mulai dari layanan makanan, ritel hingga transportasi, karena hampir separuh negara telah menutup bisnis yang tidak penting. "Sangat mengejutkan. Kami hanya melihat angka awal. Sayangnya, mereka akan bertambah buruk," kata Walikota New York Bill de Blasio kepada wartawan, memperkirakan bahwa setengah juta orang di kota itu akan kehilangan pekerjaan.

Tetapi pasar saham terus naik pada hari Jumat, dengan bursa Asia di hijau setelah hari ketiga berturut-turut naik di Wall Street.

Pedagang telah mengambil hati dari lorong melalui Senat dari tagihan stimulus 2 triliun dolar Amerika, terbesar dalam sejarah AS, yang akan mendukung bisnis negara dan memberikan pembayaran tunai kepada orang-orang.

Rencana penyelamatan, yang diharapkan akan dipilih di DPR pada hari Jumat waktu setempat, awalnya akan mengeluarkan cek 1.200 dolar Amerika per orang dewasa dan 500 dolar Amerika per-anak. (hermansyah)

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.