Wabah Belalang Mulai Serbu Cina Setelah Mengacaukan Afrika

JAMBITERBIT.COM, DUNIA - Kawanan belalang yang merupakan bagian dari wabah yang merusak jutaan hektar tanaman pangan di Afrika Timur dikabarkan memasuki perbatasan Cina.

Miliaran serangga itu menghancurkan persediaan pangan di Kenya, Somalia dan Ethiopia. Wabah ini digambarkan sebagai wabah terburuk yang terjadi selama puluhan tahun.

Masyarakat di ketiga negara itu sudah menderita kekurangan pangan karena kemiskinan. Dengan adanya serbuan belalang itu, PBB memperingatkan supaya tindakan diambil untuk menghindari guncangan lain di wilayah itu.

Sebuah video memperlihatkan jika ribuan belalang sudah mencapai perbatasan Cina. Padahal negara itu saat ini tengah berjuang melawan wabah virus corona yang mematikan, tulis Daily Star, Senin (17/2).

Video itu diyakini direkam di perbatasan Xinjiang di bagian barat negara itu pada 15 Februari 2020. Dalam video terlihat langit biru yang dipenuhi belalang sejauh mata bisa memandang.

Beberapa hari ini, kawanan belalang itu sudah melewati Laut Merah ke Eropa dan Asia. Pakistan, yang berbatasan dengan Cina, baru-baru ini mendeklarasikan darurat nasional melawan belalang.
Tapi Partai Komunis di Cina mencoba membantah jika wabah belalang ini akan mempersulit negara itu. Mereka yakin jika teknologi modern dan stok pangan yang cukup akan membuat negara itu bertahan.

Sekalipun demikian, beberapa warga tetap mengungkapkan kekuatiran mereka. “Saya kuatir belalang akan menjadi inang radang paru-paru (gejala utama virus corona),” tulis seorang pengguna di Twitter.
Yang lain menulis, “Anda bisa percaya apa yang dikatakan para ahli? Dengarkan saja.”

Seorang ahli berkata jika kawanan belalang ini bisa menjadi ancaman langsung untuk Cina, Thailand, Laos dan Vietnam. Tapi beberapa pihak merasa tidak kuatir. Mereka yakin belalang-belalang itu tidak akan bertahan di wilayah bersalju di Xinjiang. (*)

sumber : timlo.net
Diberdayakan oleh Blogger.