Pasukan Yaman Tembak Jatuh Drone Pengintai Pimpinan Saudi


JAMBITERBIT.COM, DUNIA Pasukan militer Yaman, yang didukung oleh pejuang sekutu dari Komite Populer, telah mencegat dan menargetkan kendaraan udara tak berawak milik koalisi militer pimpinan Arab Saudi ketika terbang di atas wilayah perbatasan barat daya Arab Saudi, Najran.

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya dalam pasukan pertahanan udara Yaman mengatakan kepada biro media gerakan Houthi Ansarullah, bahwa pasukan Yaman dan sekutu mereka telah menembak jatuh drone dengan menggunakan rudal darat ke udara, karena sedang dalam misi pengintaian atas wilayah al-Sawh, dari wilayah, yang terletak 844 kilometer (524 mil) selatan ibukota Riyadh, Senin malam.

Perkembangan itu terjadi hanya dua hari setelah tentara Yaman menembakkan sebuah pesawat tak berawak yang dipimpin Saudi ketika sedang terbang di langit di atas distrik Kilo 16 distrik provinsi barat Yaman, Hudaydah.

Secara terpisah pada hari Senin (10/2/2020), pasukan Yaman juga menghancurkan kendaraan lapis baja milik milisi Saudi di daerah Sawh, menewaskan dan melukai beberapa tentara bayaran dalam proses tersebut.

Tentara bayaran Saudi juga berusaha menyusup ke posisi tentara tentara Yaman dan sekutu mereka di daerah Najran al-Atfin al-Ajasher, tetapi mereka diusir dan menderita kerugian dalam hal personil dan perangkat keras militer.

Di tempat lain di distrik al-Tuhayta di provinsi Hudaydah Yaman, pasukan Saudi dan tentara bayaran mereka meluncurkan rentetan putaran artileri di lingkungan perumahan. Tidak ada laporan langsung tentang kemungkinan korban atau tingkat kerusakan yang disebabkan.

Jet tempur Saudi juga menghantam distrik al-Maslub di provinsi al-Jawf, Yaman utara, meskipun tidak ada laporan korban atau tingkat kerusakan yang cepat tersedia.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan kampanye yang menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintahan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Ansarullah.

Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang telah merenggut lebih dari 100.000 jiwa selama hampir lima tahun terakhir.

PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem. (harianterbit/hermansyah)

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.