Kuliah Jarak Jauh, BPSDMP Tetap Perhatikan Kualitas Materi dan Kesehatan Taruna

JAKARTA - Badan Pengelola Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP) melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam perkuliahan para taruna-taruni di 27 sekolah dan balai yang dikelolanya. Hal ini sejalan dengan kebijakan nasional untuk mencegah penyebaran Covid-19. Penyesuaian dilakukan dalam perkuliahan, ujian, praktik, dan wisuda, yang antara lain secara jarak jauh dengan daring (online).

“Kami tidak abai terhadap kualitas materi yang diberikan pada taruna-taruni walaupun pengajaran dilakukan secara online. Konsekuensinya wisuda bisa mundur dan kegiatan terpadu ditiadakan,” ujar Sugihardjo, Kepala BPSDMP dalam konferensi pers secara daring, Rabu (6/5/2020).

Menurut Sugihardjo, materi teori berjalan dengan baik dan tidak ada keluhan dari taruna-taruna. Sementara untuk kegiatan praktik akan menyusul dan menjadi pekerjaan rumah BPSDMP untuk menyiapkan modulnya.

Nilai positif dari perkuliahan jarak jauh secara daring itu, kata Sugihardjo, bisa dan akan diteruskan pada kondisi normal nanti. “Kita bisa lakukan itu untuk guest lecture, misalnya dengan duta besar negara-negara sahabat,” ungkap Sugihardjo.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, taruna-taruni yang praktik kerja lapangan (PKL), ada yang sudah selesai, yang baru separuhnya, dan yang belum. Untuk yang baru separuh dianggap selesai dan kebijakannya akan diberikan tambahan tugas. Sementara yang belum berjalan akan dievaluasi kapan pelaksanaanya.

Begitu pula dengan evaluasi ujian, akan ada perubahan standar penilaian. Tes atau ujian secara online itu bobotnya hanya 60 persen, sedangkan 40 persen lagi dari tugas-tugas yang diberikan.
“Sistem pertanyaan dalam ujian secara online itu dengan menggali pendalaman siswa, seperti open book,” jelas Popik Montanasyah, Sekretaris BPSDMP.

Sewaktu melakukan perkuliahan jarak jauh, taruna-taruni dipantau kondisi kesehatannya. “Mereka harus menjaga kesehatan dan juga harus lapor di mana lokasi mereka berada supaya tak terputus hubungan,” kata Suharto, Kapusbang Transportasi Darat.

Saat ini, ucap Suharto, jumlah taruna-taruni di bawah BPSDMP ada 16.000-an orang. Mereka sudah diliburkan sejak 23 Maret 2020 sampai dengan 15 Mei 2020, dilanjutkan libur Idul Fitri. Kecuali taruna-taruni Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, yang baru diliburkan pada 1 Mei 2020.

“Ada kondisi yang tidak bisa dilakukan dengan jarak jauh, seperti praktik terbang dan simulator. Mereka perlu mengumpulkan jam terbang,” ujar Heri Sudarmaji, Kapusbang Transportasi Udara.

Taruna-taruni API Banyuwangi, yang berjumlah 78 orang itu kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing berbekal surat izin khusus dan kartu sehat. “Mereka pulang menggunakan transportasi darat dan 77 taruna-taruni sudah sampai, sedangkan satu taruna masih di perjalanan dengan kapal laut ke Makassar,” ucap Sugihardjo.

Taruna-taruni akan masuk dan memulai perkuliahan kembali pada 8 Juni 2020. Karena sebelum masuk akan diperiksa kondisi kesehatannya, tahap pemulangan ke sekolah dan balai masing-masing akan bertahap pada 2-7 Juni 2020.

Penyesuaian lain yang dilakukan BPSDMP adalah tentang penerimaan taruna-taruni baru tahun 2020. Skenario positif yang sudah dibuat adalah menerima sekitar 3.300 taruna-taruni baru pada Juni dan mulai perkuliahan pada Juli. Namun skenario negatifnya adalah mulai perkuliahan pada September. (alee)

sumber : harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.