Pemain La Liga Minta Jaminan Kesehatan Bila Liga Dilanjutkan


JAKARTA- Mayoritas pemain yang merumput di liga sepakbola profesional Spanyol alias La Liga meminta kepada operator dan juga federasi setempat untuk memberikan jaminan kesehatan. Tuntutan itu muncul setelah La Liga berencana melanjutkan kompetisi mereka yang tertunda akibat pandemi global Covid-19.
 
Dilansir AS, kemarin, pihak penyelenggara berencana untuk menggelar kembali kompetisi, khususnya La Liga pada Juni mendatang. Akan tetapi, hal itu membuat para pemain cemas akan kesehatan mereka. Sebab sejauh ini belum ada langkah serta protokoler jelas terhadap keselamatan para pemain.

Tak ayal bila para pemain meminta dengan tegas kepada operator dan juga federasi untuk menjamin keselamatan mereka. Para pemain yang diwakili AFE selaku asosiasi pesepakbola La Liga, tak ingin terjangkit Covid-19, karena itu akan berbuntut panjang, seperti menjalani masa isolasi yang berujung perpisahan dengan keluarga.

Untuk itu AFE dijadwalkan bertemu dengan beberapa pemangku kepentingan setelah delegasi telah dibekukan dari pertemuan delapan jam pada akhir pekan antara Dewan Olahraga pemerintah Spanyol (CSD), Federasi Sepakbola Spanyol, dan La Liga.

Pertemuan itu dirancang untuk mempertemukan La Liga dan Federasi setelah sempat mengalami perselisihan panas antara keduanyadalam beberapa minggu lalu. Salah satu tuntutan dilayangkan pemain yang merumput di Divisi Dua Liga Spanyol, Rafael Jimenez.

Ia akan menolak untuk bertanding melanjutkan kompetisi apabila tidak ada jaminan tertulis dari kubu La Liga. "Mereka bisa memanggil saya gila tapi saya tidak akan bermain. Hidup lebih penting daripada uang," ujar bek tengah andalan klub Cadiz itu, kemarin.

"Jika mereka 100 persen yakin bahwa kita tidak akan terkena virus maka biarkan mereka menandatangani selembar kertas (mengatakan demikian -red) kalau-kalau terjadi sesuatu pada kita yang merusak hidup kita."

“Biarkan liga kembali ketika kita semua benar-benar aman. Jika kita semua tetap bersatu maka sepakbola tidak bisa kembali tidak peduli berapa banyak mereka mengharuskan kita (untuk bermain -red). Kami adalah pemeran utama dilapangan. Jika kita mengatakan tidak, maka tidak akan terjadi," pungkasnya.

Di tempat terpisah, UEFA selaku induk tertinggi sepakbola Eropa tidak akan mencampuri polemik tersebut. Namun organisasi pimpinan Aleksander Ceferin telah mengambil kebijakan terhadap kompetisi-kompetisi di benua biru apabila musim terpaksa tidak diteruskan.

Mereka menyerahkan semua kebijakan kepada federasi sepakbola Spanyol. Namun terpenting, UEFA akan tetap memakai regulasi berupa melihat peringkat di tangga klasemen terkait kesebelasan yang berhak berpartisipasi di Liga Champions dan Liga Europa musim depan.
sumber:harianterbit.com
Diberdayakan oleh Blogger.