Masker Menghilang, Warga Gunakan Masker Dari Kain Batik

Penyerahan bantuan masker oleh Ibu Gubernur, Rahimah Faccrori. foto Novri

KOTA JAMBI - Sejak awal Februari 2020 masker dan hand sanitizer di Jambi memang telah langka. Kondisi semakin parah setelah diumumkannya dua warga Jambi positif mengidap penyakit Covid 19. Kedua barang tersebut menghilang bak ditelan bumi.

Infomasi ini berdasarkan pantauan di lapangan pada sejumlah apotek di Jambi, seperti Apotek KDA di Kelurahan Talangbakung, Apotek UK di Kelurahan Lingkarselatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi.

Kemudian Apotek Tiara dan Apotek Sakinah di Kelurahan Beringin, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi. Kemudian untuk luar kota, Apotek Sejahtera di Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi juga kehabisan.

"Memang sudah habis pak, makanya kita pasang merk. Masker, Alkohol dan hand sanitizer habis," ujar Kiki pelayan apotek.

Kondisi ini membuat sebagian warga Jambi sedikit kecewa. Karena kalaupun barang itu masih tersedia, harga jual jauh lebih mahal ketimbang sebelumnya.

Tersiar kabar tentang menghilangnya cairan pembunuh kuman dan pencegah virus tersebut, mendapat perhatian dari Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jambi, Rahimah Fahcrori.

Istri Gubernur Jambi Fahcrori Umar ini kemudian mengambil inisiatif untuk membatu dengan membagikan gratis hand sanitizer kepada warga, Selasa (31/03/20).

Kemudian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Provinsi Jambi berinisiatif mengerahkan para pengrajin binaannya untuk membuat sendiri masker berbahan dasar kain bermotif batik Jambi.
Saat ini telah tersedia 7 ribu lembat masker yang siap dibagikan gratis kepada warga Jambi.

"Saya berharap wargja Jambi selalu menuruti anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan," ujar Rahimah yang juga ketua Dekranasda Provinsi Jambi.

Anggota DPRD Provinsi Jambi ini berharap seluruh organisasi wanita di Jambi dan masyarakat dapat terketuk hatinya untuk membantu pemerintah yang sedang berjibaku melawan serangan virus ini. (ref)

sumber : beritaterbit.com